Sabtu 08 Oct 2022 16:27 WIB

Kiai Zulfa Mustofa: Taqwa dan Akhlak Jalan Cepat Muslim Masuk Surga

Taqwa dan akhlak diibaratkan bagai dua sisi mata uang yang saling melengkapi.

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Ani Nursalikah
Masjid At-Thohir di Tapos, Kota Depok, Jawa Barat, Rabu (9/3/2022), yang diresmikan Presiden Joko Widodo. Kiai Zulfa Mustofa: Taqwa dan Akhlak Membantu Muslim Masuk Surga
Foto: Republika/Edwin Dwi Putranto
Masjid At-Thohir di Tapos, Kota Depok, Jawa Barat, Rabu (9/3/2022), yang diresmikan Presiden Joko Widodo. Kiai Zulfa Mustofa: Taqwa dan Akhlak Membantu Muslim Masuk Surga

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Umum (Waketum) PBNU KH Zulfa Mustofa menyebut taqwa dan akhlak menjadi hal yang membantu umat Muslim masuk dalam surganya Allah SWT. Hal ini ia sampaikan dalam kegiatan kajian Sunnah Rasul: Jalan Menuju Taqwa, yang digelar di Masjid At-Thohir, Depok.

"Nabi Muhammad SAW pernah ditanya oleh sahabat, "Apa yang paling banyak membuat manusia masuk dalam surga?" Dijawab, "Taqwa kepada Allah SWT dan berakhlak yang baik. Jadi dua hal ini adalah jalan kita paling cepat menuju surganya Allah SWT," ujarnya, Sabtu (8/10/2022).

Baca Juga

Taqwa dan akhlak diibaratkan bagai dua sisi mata uang yang saling melengkapi. Seseorang baru dikatakan sebagai seorang Muslim yang baik manakala dia bertaqwa dan berakhlak.

Taqwa sendiri arti yang paling sederhana adalah menjalankan perintah Allah SWT dan meninggalkan larangan-Nya. Ketika seseorang sudah bisa menjalankan perintah Allah SWT dan meninggalkan larangannya, Kiai Zulfa menyebut itulah sesungguhnya pusat dari kebahagiaan manusia.

Ia juga menyebut taqwa memiliki dua inti, yaitu akhlak umat Muslim kepada Allah SWT dan akhlak kepada sesama makhluk. Takwa ini sifatnya lebih umum daripada akhlak.

Lebih lanjut, Kiai Zulfa juga menjelaskan perihal sunnah. Pengertian sunnah adalah segala ucapan, perbuatan dan pengakuan Nabi SAW atas sebuah perilaku yang dianggap baik. Sunnah merupakan contoh langsung dari Rasulullah, sementara budaya adalah tradisi atau kebiasaan yang berlaku di suatu daerah.

Terkadang, ia menyampaikan memang ada budaya yang berkaitan dengan sunnah Rasul. Contohnya, budaya yang terkait dengan masa Nabi tinggal. Makanya banyak orang yang menganggap budaya itu agama, namun ada pula yang memusuhi budaya.

"Ini tidak bagus, mestinya orang itu fair. Tidak boleh mengagamakan budaya, tapi juga tidak boleh memusuhi budaya. Kalau budaya sejalan dengan nilai-nilai agama, sesungguhnya tidak masalah," lanjutnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement