REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Miliarder Elon Musk memberikan saran untuk menyelesaikan konflik antara China dan Taiwan. Musk mengatakan konflik keduanya dapat teratasi jika Taiwan menyerahkan sebagian wilayahnya ke China.
"Rekomendasi saya adalah (menyerahkan) zona administrasi khusus untuk Taiwan yang memadai, tapi ini mungkin tidak akan membuat semua orang bahagia," kata Musk kepada Financial Times dalam sebuah wawancara yang diterbitkan, Jumat (7/10/2022).
Beijing mengklaim Taiwan sebagai bagian dari wilayahnya. Beijing berkomitmen membawa Taiwan di bawah kendalinya, meski harus menggunakan kekuatan militer. Sementara pemerintah Taiwan sangat menolak klaim kedaulatan China.
China telah menawarkan model otonomi "satu negara, dua sistem" kepada Taiwan. Model ini mirip dengan Hong Kong. Tetapi usulan Chinaitu telah ditolak oleh semua partai politik arus utama di Taiwan dan tidak mendapat dukungan publik, terutama setelah Beijing memberlakukan Undang-Undang Keamanan Nasional yang keras di Hong Kong pada 2020. Kementerian Luar Negeri Taiwan menolak mengomentari pernyataan Musk.
Wang Ting-yu, seorang anggota parlemen senior untuk Partai Progresif Demokratik Taiwan yang duduk di komite urusan luar negeri dan pertahanan parlemen, mengecam pernyataan Musk. Sementara seorang pejabat senior Taiwan yang akrab dengan perencanaan keamanan di wilayah tersebut mengatakan kepada Reuters bahwa, Musk perlu menemukan penasihat politik yang berpikiran jernih.
"Dunia telah melihat dengan jelas apa yang terjadi di Hong Kong. Kegembiraan ekonomi dan sosial Hong Kong tiba-tiba berakhir di bawah pemerintahan totaliter Beijing," kata pejabat yang tidak mau disebutkan namanya karena dia tidak berwenang untuk berbicara kepada media.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri China Mao Ning mengatakan Taiwan adalah urusan dalam negeri Beijing. Mao menambahkan, Beijing akan terus mematuhi prinsip reunifikasi damai dan dengan tegas menghancurkan separatisme Taiwan.
Musk mengatakan, dia memperhitungkan bahwa konflik Taiwan dan Chinatidak dapat dihindari. Dia memperingatkan dampak potensial konflik pada bisnis besar seperti Tesla, Apple Inc dan ekonomi yang lebih luas. Pabrik Shanghai menyumbang sekitar setengah dari pengiriman global Tesla tahun lalu.
Awal pekan ini, Musk mengusulkan agar Ukraina secara permanen menyerahkan Krimea ke Rusia. Dia meminta pengguna Twitter untuk mempertimbangkan rencananya. Usulan Musk ini menuai kritik tajam dari Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy.