Sabtu 08 Oct 2022 22:25 WIB

Presiden Belarusia Beri Putin Kado Traktor

Traktor telah menjadi kebanggaan industri Belarusia sejak zaman Soviet.

Rep: Dwina Agustin/ Red: Ani Nursalikah
Presiden Rusia Vladimir Putin membaca makalah sambil menunggu pidato Presiden Belarusia Alexander Lukashenko di St. Petersburg, Rusia, Sabtu, 25 Juni 2022. Presiden Belarusia Beri Putin Kado Traktor
Foto: Maxim Blinov, Sputnik, Kremlin Pool Photo via
Presiden Rusia Vladimir Putin membaca makalah sambil menunggu pidato Presiden Belarusia Alexander Lukashenko di St. Petersburg, Rusia, Sabtu, 25 Juni 2022. Presiden Belarusia Beri Putin Kado Traktor

REPUBLIKA.CO.ID,  ST. PETERSBURG -- Presiden Rusia Vladimir Putin mendapat hadiah yang tidak biasa untuk ulang tahunnya yang ke-70 pada Jumat (7/10/2022). Dia mendapatkan kiriman sebuah traktor dari Presiden Belarusia Alexander Lukashenko.

Saat para pemimpin beberapa negara bekas Uni Soviet bertemu di Istana Konstantin era Tsar di St Petersburg, Lukashenko memberi Putin hadiah sebuah sertifikat kepemilikan untuk kendaraan tersebut. Traktor telah menjadi kebanggaan industri Belarusia sejak zaman Soviet.

Baca Juga

Lukashenko mengatakan, menggunakan model kendaraan yang mirip di kebunnya sebagai hadiah yang diberikan kepada Putin. Tidak jelas bagaimana pemimpin Rusia itu menanggapi hadiah unik dari Lukashenko.

Putin tidak menyebutkan hadiah itu dalam sambutannya di televisi pada awal pertemuan. Dia hanya berbicara tentang perlunya membahas cara-cara untuk menyelesaikan konflik antara negara-negara bekas Soviet.

Putin juga menekankan perlunya pertukaran informasi untuk memerangi terorisme, obat-obatan terlarang, dan kejahatan lainnya. Para pemimpin Persemakmuran Negara-Negara Merdeka yang menjadi aliansi longgar negara-negara bekas Soviet akan mengadakan pertemuan lain untuk dihadiri di ibu kota Kazakhstan, Astana, pada pekan depan.

Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَابْتَلُوا الْيَتٰمٰى حَتّٰىٓ اِذَا بَلَغُوا النِّكَاحَۚ فَاِنْ اٰنَسْتُمْ مِّنْهُمْ رُشْدًا فَادْفَعُوْٓا اِلَيْهِمْ اَمْوَالَهُمْ ۚ وَلَا تَأْكُلُوْهَآ اِسْرَافًا وَّبِدَارًا اَنْ يَّكْبَرُوْا ۗ وَمَنْ كَانَ غَنِيًّا فَلْيَسْتَعْفِفْ ۚ وَمَنْ كَانَ فَقِيْرًا فَلْيَأْكُلْ بِالْمَعْرُوْفِ ۗ فَاِذَا دَفَعْتُمْ اِلَيْهِمْ اَمْوَالَهُمْ فَاَشْهِدُوْا عَلَيْهِمْ ۗ وَكَفٰى بِاللّٰهِ حَسِيْبًا
Dan ujilah anak-anak yatim itu sampai mereka cukup umur untuk menikah. Kemudian jika menurut pendapatmu mereka telah cerdas (pandai memelihara harta), maka serahkanlah kepada mereka hartanya. Dan janganlah kamu memakannya (harta anak yatim) melebihi batas kepatutan dan (janganlah kamu) tergesa-gesa (menyerahkannya) sebelum mereka dewasa. Barangsiapa (di antara pemelihara itu) mampu, maka hendaklah dia menahan diri (dari memakan harta anak yatim itu) dan barangsiapa miskin, maka bolehlah dia makan harta itu menurut cara yang patut. Kemudian, apabila kamu menyerahkan harta itu kepada mereka, maka hendaklah kamu adakan saksi-saksi. Dan cukuplah Allah sebagai pengawas.

(QS. An-Nisa' ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement