Ahad 09 Oct 2022 07:41 WIB

Ridwan Kamil Puji Wajah Baru Pusat Kota Tasikmalaya

Ridwan Kamil mengaku bangga dengan perubahan yang terjadi di kawasan itu

Rep: bayu adji p/ Red: Hiru Muhammad
Suasana trotoar di Jalan KH Z Mustofa, Kota Tasikmalaya, Sabtu (8/10/2022) malam.
Foto: bayu adji p
Suasana trotoar di Jalan KH Z Mustofa, Kota Tasikmalaya, Sabtu (8/10/2022) malam.

REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA--Kawasan pusat Kota Tasikmalaya yang berada di Jalan KH Z Mustofa kini membuat banyak orang penasaran. Meski pekerjaan fisik dalam penataan trotoar di kawasan itu belum rampung, masyarakat tetap banyak yang berdatangan. Beberapa di antara mereka ada yang hanya sekadar duduk, tapi banyak juga yang datang untuk sekadar berfoto.

Gubernur Jawa Barat (Jabar), Ridwan Kamil, mungkin adalah salah yang penasaran dengan wajah baru kawasan pusat Kota Tasikmalaya itu. Badan jalan yang semula merupakan sering dijadikan tempat parkir kendaraan di kawasan itu kini telah berubah menjadi trotoar yang ramah pejalan kaki, dengan berbagai ornamen seperti tempat duduk menyerupai sepatu kelom geulis, lampu jalan, dan tiang menyerupai payung.

Baca Juga

"Saya dari pagi sampai malam ada kegiatan di Tasikmalaya. Sebelum pulang ke Bandung, saya memang meniatkan ingin melihat progres (penataan trotoar)," kata dia saat berkunjung ke Jalan KH Z Mustofa, Sabtu (8/10/2022) malam.

Emil, sapaan akrab Ridwan Kamil,  mengaku bangga dengan perubahan yang terjadi di kawasan itu. Menurut dia, kinerja Wali Kota Tasikmalaya di akhir masa jabatannya sangat luar biasa, lantaran bisa membuat kawasan pusat pertokoan di Kota Tasikmalaya itu lebih memiliki nilai estetika.

"Sebagai pemimpin yang memiliki latar belakang arsitek perkotaan, ini sangat luar biasa. Pak Wali pintar memilih tema dengan payung raksasa (sebagai ornamen trotoar)," kata dia.

Ia menilai, keberadaan trotoar itu pasti akan membuat masyarakat lebih senang berjalan kaki. Dengan makin banyaknya masyarakat yang berjalan kaki, pertumbuhan ekonomi pasti akan meningkat. Pasalnya, dengan kondisi trotoar yang nyaman, masyarakat akan menghabiskan waktu lebih banyak di luar.

"Makin banyak tempat buat orang berjalan kaki, orang akan menghabiskan waktu lebih banyak. Kalau trotoar semrawut, orang ingin buru-buru pulang," ujar Emil.

Kendati demikian, ia menyebutkan, perubahan perilaku itu tak bisa dilakukan dalam waktu sepekan atau dua pekan. Untuk mengubah perilaku agar masyarakat lebih senang berjalan kaki pasti akan membutuhkan waktu. "Setahun nanti akan dievaluasi," kata dia.

Emil juga berjanji akan membuatkan desain gerbang masuk di Jalan Cihideung, yang saat ini juga dalam proses penataan trotoar. Ia menilai, kawasan Jalan Cihideung itu sangat cocok dijadikan pusat kuliner di malam hari.

Selain itu, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jabar juga akan membantu apabila penataan trotoar itu akan diteruskan. Pasalnya, saat ini penataan trotoar baru dilakukan di sebagian Jalan KH Z Mustofa dan Jalan Cihideung. "Untuk kelanjutannya, itu bisa kolaborasi bisa pakai dana kota atau provinsi. Kalau nanti Cigatas (jalan tol Gedebage-Tasikmalaya) beres, kota ingin akan luar biasa," ujar dia.

Sementara itu, Wali Kota Tasikmalaya, Muhammad Yusuf, mengatakan, ada beberapa masukan dari Gubernur Jabar, khususnya untuk menambah ornamen di Jalan Cihideung. Ia mencontohkan, ornamen di Jalan Cihideung harus ditambah dengan lampion dari payung dan dipakai untuk kuliner."Insya Allah akan kami lakukan," kata dia.

Ia menambahkan, pihaknya juga akan menata keberadaan para pedagang kaki lima (PKL) di Jalan Cihideung. Menurut dia, para PKL akan diperbolehkan beroperasi di Jalan Cihideung. Namun, PKL harus mengikuti aturan yang nanti akan dibuat.

"PKL itu akan diatur waktu operasinya. Misalnya hanya boleh sampai jam 4 (sore), setelah itu, bisa untuk kuliner. Yang penting itu tidak kumuh. Agar orang bisa berjalan kaki," kata dia.

Ihwal kantong parkir, Yusuf mengatakan, pihaknya akan menyediakannya di Jalan Pemuda. Tak hanya menyiapkan kantong parkir, operasional kendaraan untuk bongkar muat ke toko juga akan diatur. "Jadi tidak ada parkir di persimpangan Pasar Mambo. Kami akan arahkan ke Jalan Pemuda, termasuk untuk bongkar muat," kata dia.

Berdasarkan catatan Republika, penataan trotoar di Jalan KH Z Mustofa dan Jalan Cihideung itu mulai dilakukan sejak Juli 2022. Sebelum dilakukan penataan, sebagian badan jalan di Jalan KH Z Mustofa biasa digunakan sebagai tempat parkir. Sementara badan jalan di Jalan Cihideung biasa digunakan untuk tempat PKL beroperasi.

Namun, kini trotoar di kedua jalan itu diperlebar. Di Jalan KH Z Mustofa, lebar trotoar yang berada di sebelah kiri jalan sekitar 4,5 meter dan 5 meter di sebelah kanan jalan. Sementara di Jalan Cihideung, dari lebar jalan sekitar 12 meter, hanya sekitar 3 meter yang dijadikan ruas jalan untuk kendaraan.

Yusuf mengatakan, pihaknya masih belum bisa memastikan waktu peresmian hasil penataan trotoar di dua jalan itu dilakukan. Namun, dipastikan proyek penataan itu akan rampung pada bulan ini.

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement