Ahad 09 Oct 2022 09:30 WIB

Wapres Soroti Pangsa Ekonomi Syariah Alami Peningkatan Tipis

Kenaikan tipis juga terjadi pada literasi keuangan syariah di Indonesia.

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Friska Yolandha
Wakil Presiden Ma
Foto: Republika/Edwin Dwi Putranto
Wakil Presiden Ma

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden Ma'ruf Amin menyoroti pangsa ekonomi dan keuangan syariah yang mengalami kenaikan tipis dari sebelumnya. Ma'ruf memaparkan, pangsa pasar keuangan syariah Indonesia menurut data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) hanya meningkat, 0,4 persen yakni 10,41 persen per Juni 2022 dibandingkan tahun sebelumnya.

"Perkembangan ekonomi dan keuangan syariah kini telah mengalami peningkatan, walaupun belum signifikan dan sangat perlu percepatan," ujar Ma'ruf saat membuka secara virtual pembukaan Silaturahim Kerja Nasional Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) 2022, Sabtu (8/10/2022).

Baca Juga

Ma'ruf melanjutkan, kenaikan tipis juga terjadi di literasi masyarakat Indonesia terhadap ekonomi syariah yang baru mencapai sekitar 20 persen, meningkat dari tahun 2019 yakni sebesar 16,28 persen.

Kondisi ini, kata Ma'ruf, menunjukkan masih perlu upaya besar untuk mengembangkan ekonomi dan keuangan syariah. Ma'ruf pun mendorong digenjot kembali program-program ekonomi dan keuangan syariah.

"Diperlukan program-program kerja sebagai daya ungkit untuk menggerakkan ekonomi syariah lebih cepat, tumbuh lebih baik, dan berkontribusi lebih besar terhadap sektor riil perekonomian nasional," ujarnya.

Ma'ruf pun mendorong gerak cepat dan kompak dari seluruh pemangku kepentingan ekonomi dan syariah sangat dibutuhkan, baik pusat maupun daerah. Dia mengatakan, selain Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS), saat ini juga pemerintah mendorong pengembangan Komite Daerah Ekonomi dan Keuangan Syariah (KDEKS) di berbagai daerah untuk mengembangkan potensi sektor-sektor unggulan ekonomi dan keuangan syariah di daerah. Diantaranya melalui industri produk halal, jasa keuangan syariah, dana sosial syariah, serta bisnis dan kewirausahaan syariah.

Sampai saat ini, kata Ma'ruf telah terbentuk KDEKS di beberapa provinsi antara lain di NTB, Sumatra Barat, Riau dan Sumatra Selatan. Dia pun berharap adanya kontribusi dari Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) dalam mendorong pengembangan ekonomi dan keuangan syariah dengan cepat. 

"Tepat pada titik inilah MES daerah diharapkan berperan aktif untuk melakukan kemitraan dengan KDEKS dalam mengakselerasi pertumbuhan ekonomi dan keuangan syariah di masing-masing wilayah," ujarnya.

Ketua Harian KNEKS ini mengingatkan, pengembangan ekonomi dan keuangan syariah ini akan menghadapi berbagai tantangan dan ketidakpastian. Karena itu, dia berharap Silaknas MES 2022 ini menjadi momentum untuk mengaktualisasi diri, berbagi ide dan gagasan, serta menghasilkan program-program kerja yang implementatif, konkret, dan terus berkelanjutan.

"Harapan saya ke depan MES dapat berperan mengakselerasi ekonomi syariah yang kontributif," ujarnya.

Sebelumnya, Menteri Badan Usaha Milik Negara selaku Ketua Umum Pengurus MES Erick Thohir menyampaikan harapannya agar Indonesia dapat menjadi pusat ekonomi dan keuangan syariah melalui berbagai pengembangan potensi yang dimiliki.

"Ekonomi syariah harus kita bangun bersama, potensinya luar biasa. Bagaimana kita bisa mendorong ekosistem dari pada ekonomi syariah, industri halal yang bisa kita bangun bersama-sama dan Indonesia menjadi core-nya," katanya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement