Ahad 09 Oct 2022 16:15 WIB

Usut Tragedi Kanjuruhan, TGIPF Temui Berbagai Pihak dari Polisi Hingga Security

TGPIF mengumpulkan sejumlah fakta terkait tragedi Kanjuruhan

Pintu masuk gerbang 13, situs utama penyerbuan di Stadion Kanjuruhan, di Malang, Jawa Timur. TGPIF mengumpulkan sejumlah fakta terkait tragedi Kanjuruhan
Foto: EPA-EFE/MAST IRHAM
Pintu masuk gerbang 13, situs utama penyerbuan di Stadion Kanjuruhan, di Malang, Jawa Timur. TGPIF mengumpulkan sejumlah fakta terkait tragedi Kanjuruhan

REPUBLIKA.CO.ID,   JAKARTA— Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) Peristiwa Stadion Kanjuruhan Malang menemui berbagai pihak terkait dan meninjau langsung Stadion Kanjuruhan, Jawa Timur, untuk mengusut tragedi yang menewaskan 131 orang tersebut.

Anggota TGIPF Peristiwa Stadion Kanjuruhan Malang, Mayjen TNI (Purn) Suwarno, mengatakan tim bertemu dengan semua unsur pengamanan terkait, baik dari kepolisian, Brimob, pengendali lapangan, serta TNI.

Baca Juga

"Kami sudah mendapatkan informasi dari unsur panitia pelaksana di lapangan, unsur dari steward, dari security officer, dan hari ini, tim sempat melihat ke Stadion Kanjuruhan. Semua informasi ini akan kami jadikan sebagai masukan dan nanti kami akan olah di Jakarta," kata Suwarnodalam keterangan yang diterima di Jakarta, Ahad.

Menurut dia, tim TGIPF juga menemui beberapa perwakilan Aremania, yang merasakan langsung saat kejadian di Kanjuruhanpada Sabtu (1/10/2022). Tim berharap mendapatkan beberapa masukan komprehensif dari semua unsur.

Sementara itu, anggota TGIPF Nugroho Setiawan, yang juga merupakan AFC Safety Security Officer, menyampaikan bahwa kesimpulan sementara adalah Stadion Kanjuruhan tidak layak untuk digelar pertandingan berisiko tinggi atau high risk match.

"Mungkin kalau medium atau low risk masih bisa. Jadi, artinya untuk high risk match kami harus membuat kalkulasi yang sangat konkret, misalnya adalah bagaimana mengeluarkan penonton dalam keadaan darurat, sementara yang saya lihat adalah pintu masuk berfungsi sebagai pintu keluar, itu tidak memadai, kemudian tidak ada pintu darurat," jelasnya.

Oleh karena itu, lanjut Nugroho, upaya yang harus dilakukan berikutnya ialah memperbaiki dan mengubah struktur pintu di Stadion Kanjuruhan.

"Kami juga mempertimbangkan mengenai aspek akses, seperti anak tangga sebagaimana safety description," kata PFA Safeguardian Committee Chairman tersebut.

TGIPF telah menemui sebagian besar pihak yang terlibat dalam pertandingan antara AremaFC dan Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan, Malang, Sabtu, yang berujung pada kerusuhan hingga menewaskan ratusan suporter.

Tim yang diketuai langsung oleh Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud MD itu terus bekerja untuk memenuhi ekspektasi publik hingga menghasilkan pencarian fakta secara menyeluruh atas tragedi Kanjuruhan. 

 

 

 

 

 

 

 

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement