REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU – Seorang petani di Desa/Kecamatan Bongas, Kabupaten Indramayu, Sahari (58), tewas tersambar petir. Kejadian itu bahkan disaksikan langsung oleh anaknya.
Kapolres Indramayu, AKBP M Lukman Syarif melalui Kasi Humas Polres Indramayu, Iptu Didi Wahyudi, menjelaskan, peristiwa itu terjadi pada Sabtu (8/10) sekitar pukul 13.00 WIB. ''Saat itu hujan turun dengan lebat disertai petir,'' kata Didi, Ahad (9/10).
Didi mengatakan, saat itu korban masih berada di sawah. Anak korban yang bernama Wanda (24), menyadari bahwa orang tuanya belum kembali ke rumah.
Untuk itu, Wanda memutuskan untuk menyusul ayahnya ke areal pesawahan di belakang rumah. Saat itu, dia melihat ayahnya sedang berjalan di tengah sawah.
Namun tiba-tiba, petir menggelegar dan langsung menyambar tubuh korban. Akibat sambaran petir tersebut, korban langsung terjatuh di tengah sawah.
''Melihat hal itu, anak korban langsung berlari menuju ayahnya. Namun, korban sudah meninggal,'' tutur Didi.
Anak korban kemudian berteriak meminta pertolongan kepada warga lainnya. Korban kemudian dibawa pulang ke rumahnya.
Polisi yang mendapat laporan itu kemudian mengecek tempat lokasi kejadian.
Tim medis dari Puskesmas Sidamulya yang melakukan pemeriksaan menemukan adanya luka bakar pada bagian dada sebelah kiri korban. Selain itu, tidak ditemukan tanda-tanda bekas kekerasan. ''Pihak keluarga korban juga menyatakan menolak dilakukan autopsi dan sekarang korban sudah dimakamkan,'' tandas Didi.