Ahad 09 Oct 2022 20:57 WIB

Penumpukan Sampah di Kota Tasikmalaya Belum Sepenuhnya Teratasi

Sampah yang menumpuk karena adanya gangguan alat berat di TPA Ciangir

Rep: bayu adji p/ Red: Hiru Muhammad
Penumpukan sampah terjadi di sejumlah TPS Kota Tasikmalaya, Kamis (6/10/2022) siang. Penumpukan itu diakibatkan terdapat masalah di TPA Ciangir, sehingga sampah di TPS tak terangkut dengan normal. 
Foto: Republika/Bayu Adji P
Penumpukan sampah terjadi di sejumlah TPS Kota Tasikmalaya, Kamis (6/10/2022) siang. Penumpukan itu diakibatkan terdapat masalah di TPA Ciangir, sehingga sampah di TPS tak terangkut dengan normal. 

REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Masalah penumpukam sampah di tempat pembuangan sementara (TPS) Kota Tasikmalaya dalam sepekan terakhir belum sepenuhnya teratasi. Sampah di beberapa TPS masih terlihat menumpuk hingga Ahad (9/10/2022).

Berdasarkan pantauan Republika di TPS Pasar Pancasila, kondisi sampah di tempat itu masih terlihat menumpuk. Kendati demikian, sampah tak sampai berceceran ke jalan raya. "Masih belum normal pengangkutannya," kata salah petugas kebersihan di TPS itu, Aam Hamzah (42 tahun).

Baca Juga

Menurut dia, biasanya sampah dari TPS Pasar Pancasila diangkut sebanyak tiga kali dalam sehari. Namun, sejak sepekan terakhir, pengangkutan sampah dari tempat itu hanya satu kali sehari. Alhasil, sampah di TPS itu menumpuk. "Katanya sih ada masalah di TPA (tempat pembuangan akhir) Ciangir," ujar dia.

Wali Kota Tasikmalaya, Muhammad Yusuf, membenarkan perihal masalah sampah yang menumpuk di berbagai TPS. Menurut dia, itu dikarenakan adanya gangguan sejumlah alat berat di TPA Ciangir yang berlokasi di Kecamatan Tamansari, Kota Tasikmalaya.

"Itu ada yang mogok, jadi sampah belum bisa terangkut. Kami sudah minta Kadis (Lingkungan Hidup) bersihkan sampah di pasar-pasar. Kami juga akan perbaiki alat berat di Ciangir. Kalau sudah jalan, Insya Allah beres," ujar dia, Sabtu (8/10/2022).

Republika sempat memantau langsung kondisi di TPA yang memiliki luas lahan sekitar 11 hektare itu pada Ahad sore. Ketika itu, hanya terdapat dua alat berat yang beroperasi di tempat pembuangan sampah itu. Sementara alat berat lainnya tak lagi digunakan.

Kepala Bidang Pengolahan Sampah, Dinas Lingkungan Hidup Kota Tasikmalaya, Feri Arif Maulana, mengatakan, terjadinya penumpukan sampah di sejumlah TPS itu dikarenakan alat berat di TPA Ciangir mengalami kerusakan. Alhasil, proses penurunan sampah dari kendaraan pengangkut menjadi terkendala, sehingga kendaraan pengangkut sampah tak bisa beroperasi mengangkut sampah dari TPS dengan normal.

Ia mengakui, mayoritas alat berat yang berada di TPA Ciangir memang harus diservis. Pasalnya, alat berat itu sudah mengalami kerusakan.

"Di sana itu sebenarnya ada lima unit alat berat, tapi tiga unit sudah rusak berat. Hanya dua yang masih bisa diservis, yaitu satu unit ekskavator dan satu unit loader," kata dia saat dikonfirmasi Republika, Ahad.

Untuk mengatasi masalah itu, sementara ini dinasnya meminjam alat berat dari Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) Kota Tasikmalaya. Dengan begitu, masalah penurunan sampah dari kendaraan pengangkut bisa sedikit teratasi.

"Sementara masih ada antrean, tapi tak separah kemarin. Kemarin waktu tak ada bantuan alat berat, antrean panjang. Jadi di titik tertentu menumpuk sampah," kata dia.

Feri menambahkan, pihaknya akan segera melakukan servis alat berat yang ada di TPA Ciangir. Rencananya, servis itu akan dilakukan pada Senin (10/10/2022). "Suku cadangnya sudah ada, tinggal dipasang. Insyaallah pekan depan bisa normal lagi," kata dia.

Ihwal ketersediaan lahan, Feri mengatakan, kondisi di TPA Ciangir masih relatif aman. Dari sekitar 11 hektare lahan yang tersedia di tempat itu, menurut dia, belum seluruhnya digunakan. Bahkan, Pemerintah Kota (Pemkot) Tasikmalaya sedang dalam melakukan proses perluasan lahan sekitar 2 hektare.

"Jadi tak ada masalah lahan untuk Ciangir. Hanya alat saja yang harus dioptimalkan. Tahun depan juga akan direncanakan pengadaan alat berat agar lebih optimal," ujar dia.

 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement