Ahad 09 Oct 2022 21:32 WIB

Disparbud, Apresiasi Film Horor Pamali yang Kenalkan Budaya dan Pariwisata Jabar

Film Pamali mengambil cerita tentang pamali atau tabu yang hidup di masyarakat Sunda.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Muhammad Fakhruddin
Disparbud, Apresiasi Film Horor Pamali yang Kenalkan Budaya dan Pariwisata Jabar (ilustrasi).
Foto: dokpri
Disparbud, Apresiasi Film Horor Pamali yang Kenalkan Budaya dan Pariwisata Jabar (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,BANDUNG -- Berbagai cara, banyak yang bisa dilakukan untuk mengenalkan budaya serta pariwisata Jawa Barat, termasuk melalui film horor.

Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Provinsi Jawa Barat mengapresiasi film 'Pamali' besutan sineas Bobby Prasetyo karena cerita dan pesan dari film tersebut sangat mengangkat budaya dan pariwiasata Jawa Barat. 

Baca Juga

"Salah satu kanalnya adalah film 'Pamali' yang sudah tayang beberapa hari ini di bioskop," ujar Kepala Bidang Pemasaran Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jabar Chandrawulan saat talkshow film 'Pamali', di Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Ahad (9/10).

Film Pamali mengambil cerita tentang 'pamali' atau tabu yang hidup di masyarakat Sunda sejak lama. Pamali merupakan aturan tidak tertulis yang tidak boleh dilanggar. Jika dilanggar maka akan ada petaka atau kesialan yang terjadi. 

Menurut Chandrawulan, pada masyarakat Sunda tempo dulu pamali kerap dipakai sebagai benteng untuk menyelamatkan alam, nilai- nilai, atau tatatan sosial. Namun pada masyarakat modern saat ini pamali kerap diabaikan. 

"Diharapkan lewat film ini masyarakat bisa lebih mengenal (budaya) dan keindahan alam Jawa Barat," kata Chandrawulan.

Chandrawulan mengatakan, promosi film Pamali dilakukan melalui komunitas-komunitas yang ada agar lebih cepat tersosialisasikan ke masyarakat.

"Salah satunya lewat komunitas-komunitas yang ada agar cepat tersosialisasikan ke berbagai kalangan. Lewat film ini, giliran Kabupaten Garut yang kita promosikan karena setting ceritanya di Garut, dalam kesempatan lain tentu daerah lain juga" paparnya.

Sementara itu dalam kesempatan yang sama, sutradara film 'Pamali' Bobby Prasetyo mengatakan, ketertarikanya mengangkat film yang diadaptasi dari game dengan judul 'Pamali' itu karena muatan budayanya.

"Terutama karena muatan budaya pamali itu yang sudah mulai pudar dipahami oleh masyarakat Sunda sendiri terutama kalangan milenial. Untuk itu saya merasa perlu menyampaikannya kembali melalui media film" katanya.

Film Pamali sendiri bercerita tentang pasangan muda suami istri yang kembali ke kampung halaman dan menjual aset rumah peninggalan orang tuanya. Banyak 'kepamalian' yang dilanggar akhirnya membawa petaka.

Film Pamali dibintangi aktor Marthino Lio, Putri Ayudya, Taskya Namya, Unique Priscilla, dan Rukman Rosadi.

Talkshow film Pamali merupakan bagian dari gelaran Road To West Java Festival yang akan dilangsungkan 2023. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement