Senin 10 Oct 2022 05:30 WIB

Gejala yang Pertama Terasa Saat Kolesterol Menyumbat Arteri

Pembuluh darah bisa menyempit sebagai akibat dari penumpukan kolesterol.

Rep: Shelbi Asrianti/ Red: Reiny Dwinanda
Ilustrasi tidur. Nyeri kaki, terutama terasa di malam hari saat berbaring, dapat menjadi gejala penyakit arteri perifer. Penyakit ini merupakan akibat dari penumpukan kolesterol di arteri.
Foto: Needpix
Ilustrasi tidur. Nyeri kaki, terutama terasa di malam hari saat berbaring, dapat menjadi gejala penyakit arteri perifer. Penyakit ini merupakan akibat dari penumpukan kolesterol di arteri.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kolesterol, juga dikenal sebagai zat lilin, diam-diam dapat merusak arteri dan memicu masalah kesehatan, seperti penyakit jantung dan strok. Kabar baiknya, ada cara mengenali tanda penumpukan kolesterol di arteri yang membatasi aliran darah.

Portal kesehatan Saint Luke menjelaskan, pembuluh darah bisa menyempit sebagai akibat dari penumpukan tersebut. Kondisi demikian mengarah pada aliran darah ke kaki menjadi terbatas, lantas menyebabkan penyakit arteri perifer (PAD).

Baca Juga

Gejala pertama PAD yang paling mungkin adalah nyeri kaki. Namun, rasa sakit itu tidak hanya menyerang kaki karena juga bisa menjalar hingga ke area pantat. Cleveland Clinic menginformasikan, rasa sakit juga dapat menyebar ke paha dan betis.

"Rasa sakitnya bisa cukup parah sehingga membatasi kemampuan untuk berpartisipasi dalam aktivitas yang Anda sukai, seperti bermain golf atau bermain dengan cucu," demikian bunyi keterangan tersebut, dikutip dari laman Express, Ahad (9/10/2022).

Gejala awal lain bisa berupa otot mati rasa, lemah, berat, dan lelah. PAD juga dapat menyebabkan tanda-tanda lain, termasuk rasa sakit yang membakar atau sakit di kaki dan jari kaki saat beristirahat. Nyeri terutama terasa di malam hari saat berbaring.

Tanda lain yaitu kulit di bagian kaki terasa lebih dingin, ada kemerahan atau perubahan warna lain pada kulit, lebih sering infeksi, serta luka pada jari kaki dan kaki yang tidak kunjung sembuh. Menurut Cleveland Clinic, deretan kondisi umum itu memengaruhi jutaan orang tetapi sering kali tidak terdiagnosis dan tidak diobati.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement