REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Menteri Hubungan Antar-Lembaga Pemerintah dan Kesetaraan Inggris Nadhim Zahawi mengatakan "sangat tidak mungkin" pemerintah berencana melakukan pemadaman listrik pada musim dingin. Hal ini disampaikan untuk menanggapi Jaringan Listrik Nasional yang memperingatkan Inggris dapat mengalami pemadaman bila tidak mendapatkan impor energi yang cukup.
"Hampir tidak mungkin, tetapi kami merencanakan semua skenario, tapi saya ingin katakan kami memiliki penyangga, sehingga saya yakin saat Natal tiba, saat cuaca dingin datang, kami akan terus berada di tempat yang kuat," katanya pada Sky News, Ahad (9/10/2022).
Sebelumnya Menteri Iklim Inggris Graham Stuart juga mengatakan pemerintah tidak meminta masyarakat untuk mengurangi pemakaian energi. "Kami merencanakan semua kemungkinan dan masyarakat harus yakin kami memiliki pasokan yang beragam dan kuat, dan kami telah mengambil semua langkah untuk memenuhi kebutuhan selama musim dingin ini," katanya pada Sky News, Jumat (7/10/2022) lalu.
Ketika ditanya apakah masyarakat harus mengurangi pemakaian energi. "Kami tidak mengirimkan pesan itu," jawab Stuart. Jaringan Nasional memperingatkan skenario terburuk bila Inggris tidak dapat mengimpor listrik dari Eropa dan kesulitan mendapatkan lebih banyak gas untuk bahan bakar pembangkit listrik maka akan terjadi pemadaman.
Pemerintah yang menggelontorkan paket bantuan untuk membantu masyarakat mengatasi lonjakan tarif listrik mengatakan mereka sedang mencari pasokan energi. Regulator energi Inggris, Ofgem akan memberi penghargaan pada warga yang bersedia mengurangi pemakaian listriknya di waktu puncak.
Stuart mengatakan ia tidak memperkirakan pemadaman benar-benar akan terjadi. "Itu tidak masuk prediksi kami sama sekali," katanya.
"Hal terakhir yang ingin anda lakukan adalah meminta orang untuk mematikan barang-barang demi kebutuhan nasional saat hal itu tidak memberikan pengaruh apa-apa pada posisi keamanan (energi) nasional," katanya.