REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- PT Salam Pacific Indonesia Lines (SPIL) bekerja sama dengan PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) dalam percepatan digitalisasi data dan dokumen dalam proses bongkar muat di pelabuhan. Direksi PT SPIL, Bambang Gunawan meyakini, kolaborasi yang dilakukan dengan Pelindo dapat membuat operasional dalam proses bongkar muat semakin efisien.
Bambang menjelaskan, melalui sistem API (Application Programming Interface) yang terintergrasi antara Pelindo dan PT SPIL, data yang didapatkan akan di-push secara realtime ke sistem untuk memudahkan tim operasional memantau proses bongkar-muat, receiving, dan delivery. Selain itu, data e-DO (Electronic Delivery Order) juga dapat langsung di-push secara bersamaan ke terminal Pelindo.
"Sehingga hal ini memudahkan proses pengambilan container khususnya untuk cabang yang berada di luar area Surabaya dan Jakarta,” kata Bambang, Senin (10/10/2022).
PT SPIL disebutnya sebagai perusahaan pelayaran pertama di Indonesia yang berkolaborasi dengan Pelindo untuk menerapkan sistem API dalam proses bongkar muat di pelabuhan. Kolaborasi ini sudah diterapkan di terminal Pelindo di Indonesia yaitu Jakarta, Surabaya, Samarinda, Pontianak, Makasar, Batam dan 8 kota lainnya.
Corporate Secretary PT Pelindo Terminal Petikemas, Widyaswendra, meyakini digitalisasi dapat membantu memenuhi target arus peti kemas pada 2022 yang mencapai 11.641.285 TEUs. Target ini dapat tercapai seiring pembenahan yang terus dilakukan di Terminal Peti Kemas.
Pembenahan dimaksud meliputi standardisasi dan digitalisasi bisnis proses yang akan di lakukan. "Digitalisasi yang terukur dan terstruktur dapat mempercepat pelaksanaan bongkar muat di pelabuhan. Diharapkan dengan adanya inovasi ini mampu mengurangi waktu sandar kapal di pelabuhan dan mempercepat pergerakan kargo,” ujarnya.