REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kolaborasi antara Universitas BSI (Bina Sarana Informatika), Universitas Ciputra, WTD Indonesia, El John TV, ICPI, dan PATA Association, menghasilkan seminar bertajuk Next ‘Tourism With Entrepneurship Trough Technology’. Seminar ini merupakan kegiatan untuk menyambut geliat industri pariwisata, yang dilaksanakan di auditorium Universitas Ciputra, pada Selasa (27/9/2022) silam.
Dr Mohamad Yusak Anshori, M.M, CSEP, CPM (Asia) selaku vice president marketing regional director prime plaza hotel dan resort, hadir sebagai narasumber menjelaskan bahwa perubahan perilaku masyarakat memicu perkembangan layanan terkait industri perhotelan.
“Next Tourism di dunia perhotelan akan banyak dipengaruhi perkembangan teknologi, sehingga menjadi suatu keniscayaan pergeseran peran manusia digantikan teknologi. Sebagai contoh setidaknya masyarakat tidak perlu datang langsung ke hotel untuk melakukan reservasi, cukup klik melalui aplikasi handphone, website atau online travel agen disaat ini,” ujarnya dalam keterangan rilis, Senin (10/10/2022).
Sementara itu, hadir sebagai narasumber kedua Immanuel Ustradi Osijo, selaku CEO Air Asia Travel Service Center menyampaikan bahwa pandemi tidak menyurutkan keinginan masyarakat untuk berwisata dengan tetap mematuhi aturan yang berlaku, baik protokol kesehatan maupun syarat perjalanan.
Menanggapi hal ini, Dr Ani Wijayanti yang merupakan Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB), Universitas BSI sebagai Kampus Digital Kreatif mengucapkan terima kasih kepada Universitas Ciputra yang telah menginisiasi event penyelenggaraan seminar ini.
“Sebagai salah satu bentuk event kepedulian terhadap sektor pariwisata, kita tidak mau tinggal diam untuk ikut ambil bagian, berperan aktif mulai dalam hal kecil dulu pada peringatan hari pariwisata sedunia dan merupakan salah satu langkah awal bahwa hasil dari diskusi ini akan dapat diiplementasikan dalam pengembangan pariwisata di daerah masing-masing,” ungkap Ani.
Ia berharap melalui event ini menjadi salah bentuk lokomotif dalam pemulihan pariwisata di Indonesia. Menurutnya, Universitas BSI sebagai Kampus Digital Kreatif melalui mahasiswa ataupun pengajar harus bisa mengambil peran baik sebagai stakeholder dalam industri. Serta menjadi salah satu bentuk perspektif baru dalam mengimplementasikan pendekatan kepariwisataan yang berbasis teknologi.
“Karena selama ini tidak banyak pariwisata yang dikelola sebagai core bisnis, padahal entitasnya pariwisata itu sebuah bisnis yang harus dikelola secara profesional. Ini masih menjadi tugas kita bahwa pariwisata harus betul-betul dikembangkan sebagai core bisnis yang mampu menggerakkan perekonomian dan mampu memberdayakan masyarakat,” ujarnya.