Senin 10 Oct 2022 12:04 WIB

Bank Indonesia Catat Transaksi ISEF 2022 Tumbuh 7 Persen Jadi Rp 27,6 Triliun

ISEF tahun ini mencatat partisipasi 566.181 peserta.

Rep: Retno Wulandhari/ Red: Nidia Zuraya
Wakil Presiden Ma
Foto: Republika/Edwin Dwi Putranto
Wakil Presiden Ma

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bank Indonesia (BI) mencatat, Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) ke-9 tahun 2022 membukukan transaksi senilai Rp 27,6 triliun. Dengan capaian tersebut, nilai transaksi ISEF pada tahun ini meningkat tujuh persen dibandingkan tahun 2021 yang mencapai Rp 25,8 triliun.

"Transaksi tersebut mencakup pembiayaan lembaga keuangan syariah, transaksi antarpelaku usaha, transaksi antara pelaku usaha dengan konsumen, dan transaksi pameran ISEF 2022, termasuk seluruh transaksi dalam rangkaian kegiatan FESyar 2022," kata Direktur Departemen Komunikasi Bank Indonesia, Junanto Herdiawan, dikutip Senin (10/10).

Baca Juga

Junanto menjelaskan, seluruh rangkaian kegiatan ISEF kali ini difokuskan untuk mendorong pemulihan ekonomi dan melibatkan berbagai kalangan. ISEF tahun ini mencatat partisipasi 566.181 peserta mulai dari FESyar hingga ISEF 2022.

ISEF juga mencatatkan 4.553 peserta dari empat kompetisi yang diselenggarakan selama tahun ini mulai dari Hijrahpreneur 3.0, Kompetisi Ekonomi Syariah Nasional (KESN), Youth Sharia Sociopreneur Competetition (YSSC), dan Modest Young Designer Competition (MYDC). 

Kegiatan ini juga diikuti 106.355 pengunjung dari 92 negara melalui website ISEF 2022 yang dihitung mulai 1 September 2022 hingga 9 Oktober 2022. ISEF 2022 juga diikuti oleh 950 pelaku usaha yang terdiri dari 283 peserta offline dan 667 peserta online.

Dalam gelaran ISEF,  telah diterbitkan 1.898 sertifikat halal melalui sertifikasi pendampingan PPH yang mencapai 1.690 sertifikat dan self-declare yang mencapai 208 sertifikat. Hal ini untuk mendukung akselerasi sertifikasi halal yang difasilitasi Bank Indonesia hingga Oktober 2022. 

Deputi Gubernur Bank Indonesia, Juda Agung, berharap, penyelenggaraan ISEF tahun ini mendorong pemulihan ekonomi nasional untuk mencapai pertumbuhan lebih kuat, inklusif, dan berkelanjutan melalui pengembangan ekonomi dan keuangan syariah.

Penyelenggaraan ISEF 2022 diharapkan menggerakkan sektor-sektor potensial dalam ekonomi dan keuangan syariah untuk tumbuh dan berkembang. "Dengan demikian, sektor ekonomi dan keuangan syariah  tampil sebagai kontributor signifikan bagi pertumbuhan ekonomi nasional sekaligus diperhitungkan dalam tatanan global," kata Juda.

ISEF ke-9 tahun 2022 merupakan kolaborasi antara Bank Indonesia dengan Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS), mitra penyelenggara yang meliputi Kementerian Luar Negeri, Kementerian Koperasi dan UKM, Kementerian Agama, MUI, BPKH, BPJPH, BAZNAS, BWI, DSN-MUI, LPPOM-MUI, IHLC, IFC, PPHI, MES, IAEI, HERBITREN, OJK, dan LPS, termasuk mitra strategis internasional antara lain Islamic Development Bank (IsDB), UNDP, IILM, IFSB, dan World Zakat Waqf Forum.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement