REPUBLIKA.CO.ID, BANYUMAS -- PT Kereta Api Indonesia (KAI) menyatakan penanganan amblesan dan gogosan jalur rel di petak jalan Jeruklegi-Kawunganten, Kabupaten Cilacap, Provinsi Jawa Tengah (Jateng), segera diselesaikan petugas. Hal itu agar perjalanan kereta kembali bisa melalui jalur tersebut dengan kecepatan normal.
"Berdasarkan informasi yang kami terima pagi ini pukul 09.00 WIB sebagian titik amblesan dan gogosan di petak jalan Jeruklegi-Kawunganten telah selesai ditangani," kata Manajer Humas PT KAI Daerah Operasi 5 Purwokerto, Krisbiyantoro di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jateng, Senin (10/10/2022).
Menurut dia, amblesan dan gogosan di jalur keretadi KM 370+8/9, KM 374+0/1, serta KM 375+5/6 telah selesai ditangani. Dengan demikian, kata Krisbiyantoro, tidak ada lagi pembatasan kecepatan bagi kereta api yang melintasi titik-titik di bekas lokasi amblesan dan gogosan tersebut.
Krisbiyantoro mengatakan, pembatasan kecepatan kereta masih diberlakukan di tiga titik amblesan dan gogosan yang belum selesai ditangani. Kecepatan kereta dibatasi maksimal 60 kilometer (km) per jam di KM 366+5/6, maksimal 40 kmper jam di KM 367+6/7, dan maksimal 60 km per jam di KM 372+3/4.
"Petak jalan Jeruklegi-Kawunganten merupakan bagian dari jalur lintas Kroya-Banjar. Dalam kondisi normal, lintas Kroya-Banjar mampu dilewati kereta api dengan kecepatan maksimal 115 km per jam," kata Krisbiyantoro.
Dia berharap, penanganan tiga titik amblesan di petak jalan Jerulegi-Kawungantensegera selesai sehingga jalur lintas Kroya-Banjar seluruhnya kembali dapat dilewati kereta dengan kecepatan normal. Hujan dengan intensitas tinggi yang terjadi sejak Jumat (7/10) siang hingga Sabtu (8/10) mengakibatkan jalur kereta di petak jalan Jeruklegi-Kawunganten mengalami penurunan tanah.
Tanah ambles tepatnya terjadi di KM 367+6/7 dan KM 372+400 serta KM 392+8/7 di petak jalan Sikampuh-Maos. Kondisi tersebut menyebabkan perjalanan kereta lintas selatan Jawa terganggu.