REPUBLIKA.CO.ID, LEBAK -- Banjir menerjang pemukiman di empat kecamatan di Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, Ahad (9/10/2022) kembali surut dan warga pulang ke rumah masing-masing untuk membersihkan lumpur dan sampah. "Kami menerima informasi bahwa warga korban banjir sudah kembali ke rumah karena banjir sudah surut," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak Febby Rizky Pratamadi Lebak, Senin (10/10/2022).
Dia mengatakan, masyarakat yang terdampak banjir di empat kecamatan sebanyak 250 unit rumah dan 45 titik terjadi longsoran. Selain itu, tiga jembatan gantung, tempat sarana ibadah dan sekolah pondok pesantren mengalami kerusakan. Sejauh ini, pihaknya belum menerima korban jiwa akibat banjir tersebut.
Penyebab banjir tersebut adalah akibat meluapnya Sungai Cisiih, Cibareno, Cimadur dan Cicantra. Namun, banjir tersebut kembali surut Ahad (9/10/2022) malam pukul 20.00 WIB usai hujan reda. Sementara, warga setempat mulai membersihkan lumpur dan sampah di kediamanmasing-masing.
"Kami sejak pagi hingga sekarang membersihkan rumah usai banjir surut," kata Eman (45) warga Suwakan Kecamatan Bayah Kabupaten Lebak.
Banjir yang melanda empat kecamatan di wilayah selatan Kabupaten Lebak antara lain Bayah, Cilograng, Cibeber dan Panggarangan. Rumah yang tergenang banjir diperkirakan ratusan unit, namun masyarakat tidak mengungsi karena air sudah surut.
"Kami berharap banjir yang sudah surut itu tidak terjadi banjir susulan," katanya menjelaskan.
Begitu juga banjir di Kecamatan Panggarangan Kabupaten Lebak Abdurohman (45) mengaku saat ini banjir yang melanda pemukiman warga kembali surut setelah hujan reda. Masyarakat di daerah itu kembali ke rumah masing-masing untuk melakukan bersih-bersih sampah dan lumpur.
"Kami pagi ini sudah menghuni rumah yang tergenang banjir setelah surut," katanya.