REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Keyakinan konsumen sepanjang September 2022 mengalami penurunan. Berdasarkan survei Bank Indonesia (BI), Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) September 2022 tercatat sebesar 117,2, turun dari periode Agustus 2022 yang mencapai 124,7.
Meski demikian, Direktur Eksekutif, Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono memastikan optimisme konsumen terhadap kondisi ekonomi tetap terjaga. "IKK tetap berada pada level optimis di atas 100 meski sedikit lebih rendah dibandingkan Agustus 2022," kata Erwin.
Keyakinan konsumen pada September 2022 yang tetap terjaga ditopang oleh tetap kuatnya Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK). IEK tercatat sebesar 126,1, atau tetap berada pada level optimis di atas 100 meski tidak setinggi bulan sebelumnya sebesar 137,7.
Sementara itu, konsumen masih memiliki optimisme atas kondisi ekonomi saat ini, meskipun tidak sekuat pada bulan sebelumnya. Indeks Ekonomi Saat Ini (IKE) sebesar 108,3, sedikit lebih rendah dari 111,7 pada Agustus 2022.
Secara rata-rata, IKK selama periode kuartal III 2022 tercatat sebesar 121,7, sedikit lebih rendah dibandingkan 123,4 di kuarta II 2022, namun lebih tinggi dari 112,4 pada kuartal III 2021.
Sedikit melemahnya keyakinan konsumen pada kuartal III 2022 disebabkan oleh menurunnya sebagian besar komponen pembentuk IKE dan IEK pada kuartal III 2022, dengan penurunan terdalam pada IEK terutama komponen indeks ekspektasi kegiatan usaha.
Pada September 2022, keyakinan konsumen yang tidak setinggi bulan sebelumnya terpantau pada seluruh kategori pengeluaran, terutama pada responden dengan pengeluaran Rp 4,1–5 juta. Berdasarkan kelompok usia, IKK September 2022 yang lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya juga tercatat pada seluruh kelompok responden, terutama pada responden berusia 41–50 tahun.
Secara spasial, IKK September 2022 menurun pada sebagian besar kota yang disurvei, terdalam di kota Padang yang mencapai sebesar 24,6, diikuti Medan 23,4 dan Makassar 16,0.