REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Masyarakat etnis Muslim Tionghoa Provinsi Kepulauan Bangka Belitung membangun Masjid Laksamana Cheng Ho, guna meningkatkan ketakwaan dan pendidikan agama masyarakat di daerah berjuluk "Negeri Serumpun Sebalai" itu.
"Saya mengapresiasi para mualaf etnis Tionghoa yang menginisiasi pembangunan Masjid Laksamana Chen Ho ini," kata Penjabat Gubernur Kepulauan Babel Ridwan Djamaluddin di Pangkalpinang, Senin (10/10/21).
Ia mengatakan di kompleks Masjid Laksamana Cheng Ho, yang juga akan dibangun asrama, madrasah, dan Taman Pendidikan Al Quran (TPA) ini memiliki arsitektur oriental khas Tionghoa di lahan seluas sekitar 5.250 meter persegi di Desa Mangkol, Kabupaten Bangka Tengah.
"Dengan langkah dan niat yang baik ini, masjid ini dapat menjadikan sebagai salah satu lokasi pusat peradaban umat Islam di Bangka Belitung," ujarnya.
Menurut dia Laksamana Cheng Ho ini merupakan seseorang penjelajah dari negeri "Tirai Bambu" yang telah melakukan ekspedisi ke berbagai negeri, termasuk Indonesia pada 1405 yang diyakini untuk turut menyebarkan agama Islam di Nusantara.
"Hendaknya kita semua belajar dari Laksaman Chen Ho dengan berani menjelajah dengan mengurangi samudera untuk misi yang mulia," katanya.
Ia menambahkan masjid ini memiliki visi yang besar, karena rumah ibadah umat Islam ini juga sebagai pusat pendidikan yang mencerminkan kerukunan umat beragama di Negeri Serumpun Sebalai yang terjaga dengan baik.
"Desain bangunan masjid berorientasi khas Tionghoa ini untuk memunculkan kesan ekspresi keterbukaan masyarakat di daerah ini," demikian Ridwan Djamaluddin.