Senin 10 Oct 2022 19:15 WIB

China: Keinginan Merdeka Akar Masalah Taiwan

Akar masalah di Selat Taiwan adalah keinginan pemerintah Taiwan untuk merdeka

Rep: Lintar Satria/ Red: Esthi Maharani
Kementerian Luar Negeri China mengatakan akar masalah di Selat Taiwan adalah keinginan pemerintah Taiwan untuk merdeka dan memisahkan diri dari teritori China.
Foto: AP Photo/Ng Han Guan
Kementerian Luar Negeri China mengatakan akar masalah di Selat Taiwan adalah keinginan pemerintah Taiwan untuk merdeka dan memisahkan diri dari teritori China.

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Kementerian Luar Negeri China mengatakan akar masalah di Selat Taiwan adalah keinginan pemerintah Taiwan untuk merdeka dan memisahkan diri dari teritori China.

Pernyataan Senin (10/10/2022) ini disampaikan dalam menanggapi pidato hari nasional yang disampaikan Presiden Taiwan Tsai Ing-wen. Presiden Taiwan itu mengatakan perang antara Taiwan dan China "bukan opsi sama sekali" dan ia menegaskan kesediaannya untuk berbicara dengan Beijing.

Baca Juga

China kembali menolak tawaran tersebut dengan mengatakan Taiwan merupakan wilayah China. Beijing meningkatkan aktivitas militernya di sekitar pulau demokratis itu setelah kunjungan ketua House of Representative Amerika Serikat (AS) Nancy Pelosi bulan Agustus lalu.

Setiap konflik atas Taiwan dapat menyeret AS, Jepang dan mungkin dunia, serta mengguncang perekonomian global. Terutama karena posisi Taiwan sebagai produsen semikonduktor yang digunakan di hampir semua perangkat mulai dari telepon pintar sampai pesawat jet.

Dalam pidatonya Tsai mengatakan "disayangkan" China meningkatkan intimidasi dan mengancam perdamaian dan stabilitas di Selat Taiwan dan kawasan. Ia mengatakan China seharusnya tidak mengira terdapat ruang kompromi pada komitmen rakyat Taiwan pada demokrasi dan kebebasan.

"Saya ingin menegaskan pada pihak berwenang Beijing, konfrontasi bersenjata jelas bukan opsi kedua belah pihak, hanya dengan menghormati komitmen rakyat Taiwan pada kedaulatan, demokrasi dan kebebasan akan ada dasar untuk mengembalikan interaksi konstruktif kami di seluruh Selat Taiwan," katanya.

sumber : Reuters
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement