REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sejak awal pandemi Covid-19, orang telah melaporkan berbagai gejala. Beberapa di antaranya mencerminkan dampak penyakit pada sistem pernapasan, salah satunya kesulitan bernapas.
Gejala Covid-19 lain bahkan bisa meluas hingga berpengaruh pada penampilan penderita. Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), memiliki kulit berwarna biru adalah salah satu gejala Covid-19 yang parah.
Kondisi tersebut merupakan tanda peringatan darurat. Penderitanya harus segera mendapatkan perhatian medis darurat. Jika Anda atau seseorang yang Anda kenal menunjukkan gejala ini, segera ke dokter.
Kegawatan juga ditandai dengan warna kulit pucat atau abu-abu. Kondisi itu dapat terlihat di bibir dan kuku.
Memiliki kulit biru biasanya disebabkan oleh kurangnya oksigen dalam darah. Medlineplus, yang disediakan oleh Perpustakaan Kedokteran Nasional Amerika Serikat, menjelaskan sel darah merah menyediakan oksigen ke jaringan tubuh.
Sebagian besar waktu, hampir semua sel darah merah di arteri membawa pasokan oksigen penuh. Sel darah ini berwarna merah cerah dan kulitnya berwarna merah muda atau merah.
"Darah yang kehilangan oksigennya berwarna merah kebiruan gelap. Orang yang darahnya rendah oksigen cenderung memiliki warna kebiruan pada kulitnya. Kondisi ini disebut sianosis," jelas Medlineplus, seperti dilansir laman Express, Senin (10/10/2022).
Tergantung pada penyebabnya, sianosis bisa terjadi secara tiba-tiba, disertai sesak napas dan gejala lainnya. Sianosis yang disebabkan oleh masalah jantung atau paru-paru jangka panjang dapat berkembang perlahan.
"Gejala mungkin ada, tetapi seringkali tidak parah," kata Medlineplus.
Tanda-tanda peringatan darurat lain dari Covid-19 meliputi kesulitan bernapas, rasa sakit, atau tekanan yang terus-menerus di dada. Mendadak linglungdan ketidakmampuan untuk bangun atau tetap terjaga juga termasuk kondisi yang yang memerlukan perhatian segera.