REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali menegaskan pemerintah tidak bisa mengintervensi terlalu jauh urusan federasi terutama terkait desakan masyarakat yang meminta Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan mundur dari jabatannya selepas Tragedi Kanjuruhan. Dia menjelaskan pemerintah hanya bisa memfasilitasi apa yang dibutuhkan oleh federasi.
"Kita tidak mungkin bisa masuk ke dalam urusan itu. Tidak mungkin kita juga melakukan intervensi dalam berbagai hal," kata Zainudin di Wisma Kemenpora, Senin (10/10/2022). "Terhadap kegiatan keolahragaan pemerintah memfasilitasi dan memberikan bantuan sesuai apa yang dibutuhkan," kata dia.
Baru-baru ini, pemerintah RI bersama FIFA telah sepakat untuk membentuk Tim Transformasi sepak bola Indonesia. Pembentukan tim tersebut menjadi salah satu poin dalam surat dari FIFA yang diterima oleh Presiden Joko Widodo. Selain itu, FIFA juga berencana untuk mendirikan kantor di Indonesia.
Juru Bica Tim Investigasi PSSI dalam tragedi Kanjuruhan, Ahmad Riyadh mengatakan, PSSI menyambut baik niat pemerintah dalam membentuk tim transformasi bersama FIFA dan AFC. Dia memastikan PSSI selaku otoritas sepak bola Indonesia tentu akan turut serta bersama tim untuk memperbaiki tatanan kompetisi sepak bola nasional.
"Kami sangat berterima kasih respon cepat pemerintah untuk memperbaiki sepak bola Indonesia. Pemerintah tentu paham soal intervensi, jadi rencana baik ini kami sambut baik. Posisi PSSI tentu akan terlibat bagaimana mengatur dan memperbaiki sepak bola Indonesia ini lebih baik," kata Riyadh, Senin (10/10/2022).
Dia menambahkan, rombongan FIFA berjumlah empat orang akan datang ke Indonesia pada 13 Oktober. Sementara Presiden FIFA Gianni Infantino akan menyusul, dan bergabung pada 18 Oktober setelah mengikuti Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-17 G20 di Bali.
"Rencananya berdasarkan permintaan akan berkantor di Kantor PSSI di Jakarta," kata Riyadh.