Selasa 11 Oct 2022 05:15 WIB

Hadapi Kekeringan, Muslim Marsabit Panjatkan Doa Memohon Hujan

Ribuan umat Muslim Marsabit berkumpul panjatkan doa memohon hujan.

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Agung Sasongko
Ilustrasi kekeringan.
Foto: ANTARA FOTO/Abriawan Abhe
Ilustrasi kekeringan.

REPUBLIKA.CO.ID,  MARSABIT -- Ribuan umat Muslim Marsabit berkumpul di lokasi Muslim Agency, Sabtu (9/10/2022) lalu. Mereka mengadakan doa khusus untuk meminta hujan, mengingat kondisi kekeringan yang terus melanda wilayah tersebut.

Sepanjang pelakaanaan doa-doa khusus yang disebut sebagai Salatul Istisqa, umat beriman mencari intervensi dari Allah SWT untuk mendapatkan bantuan. Para peserta berdoa agar diturunkannya hujan dan mengakhiri kekeringan, setelah bertahun-tahun gagal musim hujan.

Baca Juga

Musim kemarau berkepanjangan yang melanda wilayah ini telah mendorong para pemimpin, ulama dan penduduk setempat untuk mencari intervensi ilahi.

"Kami harus kembali kepada Sang Pencipta untuk syafaatnya pada saat seperti ini. Kami menderita akibat musim yang gagal dan kekeringan parah yang melanda daerah itu," kata pemimpin ibadah, Sheikh Mohammed Galgallo, dikutip di The Star, Senin (10/10/2022).

Orang-orang beriman membungkuk dan bersujud di hadapan Tuhan, berdiri dan mengangkat tangan mereka ke surga dan berdoa dengan suara keras untuk meminta hujan. “Ya Allah berilah kami hujan, hujan yang membawa manfaat bagi kami dan bukan yang merugikan kami," ujar mereka.

Para pemimpin agama yang dipimpin oleh Sheikh Mohammed Galgallo, mengatakan mereka berupaya meminta campur tangan Allah SWT untuk menghadirkan awan dan menghujani wilayah itu dengan restunya.

Ia menyebut kekeringan telah mempengaruhi orang-orang dan ternak mereka. Banyak penggembala kehilangan ternak mereka dan di saat yang sama muncul kekhawatiran atas nyawa manusia.

"Untuk alasan inilah kami memutuskan untuk kembali kepada Allah SWT dan melakukan doa khusus ini," lanjut dia.

 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement