Selasa 11 Oct 2022 01:34 WIB

Bidik Investor Baru, SKK Migas Kembali Gelar ICIUOG 2022

Ada tiga isu penting yang akan dibahas dalam ICIUOG 2022,

Pengunjung melintasi Paviliun Indonesia di Oil and Gas Asia (OGA) 2022 di Kuala Lumpur, Kamis (15/9/2022). Kementerian Energi Sumber Daya Mineral, SKK Migas dan PT Pertamina (Persero) memfasilitasi 20 pelaku industri sektor migas Indonesia bergabung mengikuti ajang OGA 2022 yang berlangsung dari 13 hingga 15 September di Kuala Lumpur.
Foto: ANTARA/Virna Puspa Setyorini
Pengunjung melintasi Paviliun Indonesia di Oil and Gas Asia (OGA) 2022 di Kuala Lumpur, Kamis (15/9/2022). Kementerian Energi Sumber Daya Mineral, SKK Migas dan PT Pertamina (Persero) memfasilitasi 20 pelaku industri sektor migas Indonesia bergabung mengikuti ajang OGA 2022 yang berlangsung dari 13 hingga 15 September di Kuala Lumpur.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) kembali akan akan menyelenggarakan ajang International Convention on Indonesian Upstream Oil and Gas (ICIUOG) pada 23-25 November mendatang secara hybrid di Nusa Dua, Bali. Diharapkan ajang ini mampu menarik minat investor di sektor hulu migas. 

Mengambil tema "Boosting Investment and Adapting Energy Transition through Stronger Collaborations", ajang konvensi bertaraf internasional ini, selain ditujukan untuk menggaet investasi di sektor hulu migas melalui kemudahan kebijakan, menunjukan potensi, membangun kolaborasi, dan memberikan penghargaan terkait pencapaian kinerja, juga dimaksudkan sebagai tindak lanjut terhadap target-target di hulu migas, diantaranya  produksi 1 juta BOPD minyak dan 12 BSCFD gas pada 2030. 

Baca Juga

Chairman of Organizing Committee ICIUOG 2022, Mohammad Kemal dalam keterangan tertulisnya, Senin (10/10/2022) mengatakan, ada tiga isu penting yang akan dibahas dalam ICIUOG 2022, yaitu Economic Recovery, Energy Security, dan Energy Transition. Ketiga hal tersebut sejalan dengan program-program pemerintah Indonesia dan target Indonesia yang lebih berkelanjutan seperti target mencapai net zero emission pada 2060 dan phase-out coal GHG pada 2040. "Kami berharap mampu menjaring partisipan ICIUOG 2022 hingga  1000 peserta on-site dan 10.000 peserta online, " ujar Kemal.

Seperti diketahui, ICIUIOG 2021 yang diselenggarakan pada pada 29 November - 1 Desember 2021 secara hybrid oleh SKK Migas dan dibantu oleh sejumlah stakeholder terkait, sukses menjaring jumlah peserta hingga mencapai angka 150.000 dari 24 negara. Selain itu, terjadi penandatanganan 41 kesepakatan komersial. Dari kesepakatan-kesepakatan tersebut, potensi keuntungan Industri minyak dan gas Indonesia adalah sebesar US $1.4 Milyar.  "Hal ini tentu juga membantu progres Industri hulu migas Indonesia untuk mencapai target produksi migas di 2030," kata dia,

Kemal menyampaikan, dalam perhelatan tahun lalu, ICIUOG 2021 memiliki 14 keynote dan panel, 13 tema strategi pilar, 11 concurrent forums dan breakouts, dan lebih dari 120 pembicara. Acara ini juga memberikan 22 penghargaan kepada KKKS.  Selain itu, pembicara utama yang tampil pada ICIUOG 2021 antara lain; Wakil Ketua DPR Komisi VII Maman Abdurrahman, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Pandjaitan, Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif, Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri Investasi Bahlil Lahadalia, Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara, serta Wakil Menteri I BUMN Pahala Mansury.

Dalam ICIUIOG 2021, pemerintah akan tetap melanjutkan komitmennya mencapai target Industri Hulu Migas Indonesia. Hal ini sejalan dengan pernyataan Menteri Koordinator Perekonomian, Airlangga Hartarto ."Kami akan melanjutkan mendukung produksi minyak dan gas untuk kemakmuran ekonomi dan keamanan energi. Kami akan melaksanakannya melalui implementasi program ramah lingkungan dan pengembangan produk 'hijau'," ujarnya tahun lalu di ICIUIOG 2021.

Kemal berharap, melalui perhelatan akbar industri migas ini, komitmen pemerintah yaitu kemudahan berusaha bagi investor migas dan ratifikasi RUU Migas dapat terwujud. Dengan begitu, Iklim Investasi Migas di Indonesia dapat terus meningkat dan target produksi migas 2030 dapat tercapai.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement