Selasa 11 Oct 2022 09:00 WIB

Pemenang Nobel Annie Ernaux Dukung Perjuangan Palestina

Annie Ernaux mengecam praktik apartheid dan kejahatan Israel.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Muhammad Hafil
Pemenang Nobel Annie Ernaux Dukung Perjuangan Palestina. Foto:   Penulis asal Prancis Annie Ernaux mendapat anugerah Hadiah Nobel Sastra 2022.
Foto: EPA-EFE/CATI CLADERA
Pemenang Nobel Annie Ernaux Dukung Perjuangan Palestina. Foto: Penulis asal Prancis Annie Ernaux mendapat anugerah Hadiah Nobel Sastra 2022.

REPUBLIKA.CO.ID,PARIS -- Penulis Prancis yang memenangkan Hadiah Nobel Sastra 2022, Annie Ernaux, mengecam praktik apartheid dan kejahatan Israel terhadap Palestina. Ernaux adalah seorang pendukung perjuangan Palestina dan kampanye Boikot, Divestasi, dan Sanksi (BDS) untuk melawan Israel. 

Tahun lalu, Ernaux menulis surat yang berjudul, "Surat menentang apartheid: mendukung perjuangan Palestina untuk dekolonisasi". Surat itu mengatakan, serangan Israel ke Gaza bukan konflik melainkan tindakan apartheid.

Baca Juga

"Israel adalah kekuatan penjajah. Palestina dijajah. Ini bukan konflik, melainkan apartheid," ujar isi surat itu, dilansir Middle East Monitor, Selasa (11/10/2022).

Pada 2019, Ernaux menunjukkan solidaritas dengan gerakan BDS. Ketika itu Ernaux menandatangani surat yang menyerukan kepada jaringan penyiaran milik negara Prancis untuk tidak menayangkan kontes Eurovision, yang diadakan di Israel.  

Kemudian pada 2018, Ernaux menandatangani surat yang menentang penetapan musim acara budaya oleh pemerintah Prancis dan Israel untuk menandai peringatan 70 tahun pembentukan negara pendudukan. Isi surat itu menyatakan, Israel menggunakan acara budaya untuk menutupi kejahatannya terhadap warga Palestina.

The Swedish Academy telah menganugerahkan Hadiah Nobel Sastra 2022 kepada Ernaux. Novelis berusia 82 tahun itu mengungguli beberapa nomine lainnya, salah satunya penulis Jepang Haruki Murakami. Kemenangannya telah memicu kegembiraan di dunia seni dan sastra.  Artikel di semua kantor berita besar memuji karya Ernaux, kecuali Israel.

Ernaux sempat diwawancara stasiun televisi Swedia terkait penganugerahan tersebut. Dia mengaku merasa sangat terhormat dapat memperoleh Nobel Sastra. Menurut penulis Les Années/The Years (2008) ini, penghargaan tersebut menjadi tanggung jawab besar.Ernaux dikenal dengan novel-novel sederhananya yang menggambarkan pengalaman pribadi kelas dan gender. Lebih dari 20 bukunya telah menjadi buku pedoman di sekolah di Prancis selama beberapa dekade. Tulisan Ernaux menawarkan pintu masuk ke dalam kehidupan sosial Prancis modern. 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement