REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PLN Unit Induk Distribusi (UID) Jakarta Raya mengimbau warga untuk waspada terhadap berbagai kemungkinan bahaya kelistrikan saat periode cuaca ekstrem di Ibu Kota. "Kami mengimbau masyarakat untuk waspada jika air meninggi dan menyebabkan genangan karena bisa mengancam keselamatan," kata General Manager PLN UID Jakarta Raya Doddy B Pangaribuan dalam keterangan tertulis, dikutip Selasa (11/10/2022).
Apabila air sudah mulai memasuki rumah, PLN mengimbau pelanggan untuk segera mematikan listrik dari "miniature circuit breaker"(MCB) untuk menghindari bahaya tersengat listrik. Kemudian, dalam keadaan yang sama, PLN meminta pelanggan memastikan untuk mencabut seluruh peralatan elektronik yang tersambung dengan stop kontak demi menghindari terjadinya arus pendek.
"Letakkan peralatan elektronik ke tempat yang lebih aman dan tidak terjangkau air," ucapnya.
Bila terjadi ancaman keselamatan dari jaringan listrik akibat potensi banjir atau imbas cuaca ekstrem lainnya, masyarakat diharapkan agar dapat melaporkan serta meminta penghentian pasokan tenaga listrik sementara kepada PLN. Caranya melalui Fitur Pengaduan di aplikasi PLN Mobile.
PLN UID Jakarta Raya sendiri mengerahkan 2.209 personel, 13 unit perahu karet, 41 unit Uninterrupted Power Supply (UPS) dengan total daya 7.070 KVA, tujuh unit unit kabel bergerak (UKB) sepanjang 2.600 KM, 15 unit unit trafo bergerak (UTB) total daya 1.745 KVAdan delapan unit mobil 4WD.
Selain itu, 23 unit unit gardu bergerak (UGB) total daya 17.080 KVA, 10 unit genset kapasitas 1.745 KVA, tujuh unit kendaraan deteksi dan 104 motor siaga di Jakarta dan sekitarnya mengantisipasi kemungkinan banjir.
PLN juga telah melakukan perkuatan pasokan listrik ke 210 gardu distribusi rumah pompa dan peninggian gardu-gardu distribusi sebanyak 518 gardu, sebagai antisipasi menghadapi cuaca ekstrem.
"Tercatat ada enam pintu air, 210 titik pompa stasioner, dan enam lokasi gardu rumah pompa yang telah dilengkapi peralatan 'switching' otomatis. Kami berkomitmen menjaga pasokan listrik yang aman untuk lima juta pelanggan listrik di Jakarta," kata Doddy.