Selasa 11 Oct 2022 09:05 WIB

Tiga Perempuan Masuk Bursa Pilpres, Siapa Paling Berpeluang?

Puan dinilai paling punya kemungkinan meski elektabilitasnya rendah.

Rep: Haura Hafizhah/ Red: Indira Rezkisari
Puan Maharani merupakan salah satu perempuan yang diperkirakan akan berlaga di Pilpres 2024.
Foto: Republika/Prayogi
Puan Maharani merupakan salah satu perempuan yang diperkirakan akan berlaga di Pilpres 2024.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat Komunikasi Politik dari Universitas Esa Unggul Jamiluddin Ritonga menanggapi terkait ada tiga figur perempuan yang digadang-gadang layak menjadi capres atau cawapres pada Pilpres 2024. Ketiganya adalah Puan Maharani, Khofifah Indar Parawansa, dan Yenny Wahid (Zannuba Ariffah Chafsoh). Menurutnya, Puan paling berpeluang menjadi capres atau cawapres jika dilihat dari partai pengusungnya.

"Ketiga sosok itu memang punya kelebihan masing-masing. Pertama, Puan pernah menjadi menteri dan anggota DPR RI. Sekarang Puan menjadi Ketua DPR RI. Pengalamannya itu tentu membuatnya layak menjadi capres atau cawapres. Dukungan partainya juga sangat kuat sehingga peluang diusung menjadi Capres sangat besar," katanya, Senin (10/10/2022).

Baca Juga

Kemudian, ia melanjutkan, sampai saat ini elektabilitas Puan masih rendah. Ada kesan elektabilitas Puan sulit dikerek meskipun sudah dilakukan berbagai pendekatan memperkenalkannya.

Lalu, Khofifah Indar Parawansa yang pernah menjadi menteri dan sekarang menjabat Gubernur Jawa Timur. Pengalamannya itu tentu membuatnya layak menjadi capres atau cawapres. Eleltabilitas Khofifah juga lumayan bagus. Bahkan elektabilitasnya lebih baik daripada Puan.

"Khofifah juga punya basis massa yang kuat, khususnya dari NU yang tersebar di Indonesia. Karena itu, elektabilitasnya berpeluang lebih tinggi lagi bila ia melakukan kerja-kerja politik. Hanya saja Khofifah lemah di perahu. Setidaknya peluang perahu yang mengusungnya tidak sebaik Puan," kata dia.

Selain itu, Yenny Wahid lebih dikenal sebagai aktivis NU dan pendiri PKB. Namun Yenny tidak sejalan dengan Muhaimin Iskandar, sehingga ia memilih di luar PKB. Basis massanya kuat, khususnya dari Gusdurian. Para Gusdurian sangat loyal terhadap keluarga Gus Dur.

Sayangnya, sampai sekarang elektabilitas Yenny belum terlihat. Karena itu, belum diketahui keterpilihannya bila maju menjadi capres atau cawapres.

"Jadi, dari tiga sosok itu, Puan paling berpeluang menjadi capres atau cawapres bila dilihat dari partai pengusungnya. Sementara Khofifah berpeluang menjadi capres atau cawapres bila dilihat dari elektabilitasnya. Lalu, Yenny tampaknya dilihat dari elektabilitas dan pengusungnya masih sangat rendah," kata dia.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement