Selasa 11 Oct 2022 10:05 WIB

Presiden Korsel: Ancaman Nuklir Korut akan Sia-Sia

Korea Utara mengancam akan meningkatkan kemampuannya untuk menyerang Korea Selatan.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Friska Yolandha
Dalam foto yang disediakan oleh Kantor Kepresidenan Korea Selatan ini, Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol berbicara melalui telepon dengan Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida di Seoul, Korea Selatan, Kamis, 6 Oktober 2022. Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol dan Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida berbicara melalui telepon Kamis dan setuju bahwa uji coba rudal Korea Utara baru-baru ini adalah
Foto: South Korea Presidential Office via AP
Dalam foto yang disediakan oleh Kantor Kepresidenan Korea Selatan ini, Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol berbicara melalui telepon dengan Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida di Seoul, Korea Selatan, Kamis, 6 Oktober 2022. Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol dan Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida berbicara melalui telepon Kamis dan setuju bahwa uji coba rudal Korea Utara baru-baru ini adalah

REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Presiden Korea Selatan Yoon Suk-yeol pada Selasa (11/10) mengatakan, Korea Utara tidak akan mendapatkan keuntungan dari senjata nuklir yang mereka miliki. Korea Utara mengancam akan meningkatkan kemampuannya untuk menyerang Korea Selatan.

"Korea Utara secara konsisten mengembangkan dan meningkatkan senjata nuklirnya dan menimbulkan ancaman nuklir tidak hanya bagi Republik Korea kita tetapi juga dunia. Saya percaya itu tidak ada untungnya," ujar Yoon.

Baca Juga

Pada Senin (10/10/2022) media pemerintah Korea Utara KCNA mengatakan, Kim Jong-un telah memandu latihan taktis nuklir yang menargetkan Korea Selatan selama dua minggu terakhir. Langkah ini diambil sebagai protes atas latihan angkatan laut gabungan oleh pasukan Korea Selatan dan Amerika Serikat yang melibatkan sebuah kapal induk.

"Serangkaian uji coba rudal baru-baru ini adalah bagian dari latihan itu, yang dirancang untuk mensimulasikan Korea Selatan dengan hulu ledak nuklir tiruan", kata laporan KCNA.

Yoon mengatakan, Korea Selatan akan membangun kemampuan yang kuat untuk melawan ancaman Korea Utara melalui aliansi AS dan kerjasama keamanan trilateral termasuk Jepang.

Ancaman nuklir Korea Utara yang semakin eksplisit telah memicu kehebohan di Seoul. Beberapa politisi dan cendekiawan menyerukan untuk menyebarkan kembali senjata nuklir taktis AS.

Yoon mengatakan, dia mendengarkan berbagai pendapat di Seoul dan Washington. Tetapi dia menolak berkomentar lebih lanjut.

Sementara pemimpin oposisi utama progresif Korea Selatan menuduh Yoon mengejar kebijakan pertahanan pro-Jepang. Menurutnya, Yoon mungkin akan menempatkan pasukan militer Jepang di Korea Selatan.  Kerja sama militer dengan Jepang merupakan isu sensitif karena kebencian atas pemerintahan kolonial Jepang pada 1910-1945.

Korea Utara telah meluncurkan sejumlah uji coba rudal yang belum pernah terjadi sebelumnya sepanjang tahun ini. Pada Ahad (9/10/2022), Korea Utara menembakkan dua rudal yang merupakan uji coba ketujuh sejak 25 September. Pekan lalu, Korea Utara menembakkan rudal balistik yang melesar di atas laut Jepang untuk pertama kalinya sejak 2017.

sumber : Reuters
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement