Selasa 11 Oct 2022 12:25 WIB

Jokowi: Tak Ada Negara Lain Kerja Sedetail Indonesia Kendalikan Inflasi

Jokowi rutin kumpulkan kepala daerah untuk mengendalikan inflasi.

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Indira Rezkisari
Presiden Joko Widodo mengatakan Indonesia bekerja keras, secara makro dan mikro, untuk mengendalikan inflasi.
Foto: ANTARA/Galih Pradipta
Presiden Joko Widodo mengatakan Indonesia bekerja keras, secara makro dan mikro, untuk mengendalikan inflasi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan, tidak ada negara lain yang bekerja sedetail Indonesia dalam mengendalikan inflasi akibat kenaikan berbagai harga. Indonesia, kata dia, tidak hanya bekerja secara makro, juga secara mikro, serta melakukan penyelesaian secara satu per satu.

Pada umumnya, Jokowi mengatakan pengendalian inflasi hanya dilakukan secara makro oleh Bank Sentral. Hal ini disampaikan Jokowi saat pembukaan Investor Daily Summit 2022 di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Selasa (11/10/2022).

Baca Juga

“Saya berikan contoh, misalnya inflasi, tidak ada negara yang melakukan seperti kita ini. Inflasi biasanya dikendalikan dengan menaikkan suku bunga. Bank sentralnya pasti menaikkan suku bunga untuk ngerem inflasi,” ujar Jokowi.

Ia pun kemudian mencontohkan upaya pengendalian inflasi di Indonesia. Tidak hanya melalui kenaikan suku bunga yang menjadi kewenangan Bank Indonesia, dalam praktik riilnya pemerintah juga langsung mengendalikan kenaikan barang dan jasa.

Jokowi menyebut, telah mengumpulkan para pemimpin daerah hingga dua kali untuk menangani masalah inflasi. Upaya ini akan terus dievaluasi setiap dua pekan. Pemerintah, kata dia, memberikan kewenangan kepada daerah menggunakan dana transfer umum sebesar dua persen dan juga belanja tidak terduga untuk mengatasi inflasi di daerahnya masing-masing.

“Caranya? Ini misalnya ada kenaikan bawang merah di Provinsi Lampung, sumber bawang merah di mana, Brebes. Karena harga bawang merah naik di Lampung, sudah pemda bisa beli langsung di Brebes atau menutup ongkos transportasi dari Brebes ke Lampung. Itu dibebankan ke APBD,” jelas dia.

Setelah dikalkulasi, lanjutnya, anggaran yang dikeluarkan pemda untuk menutup ongkos distribusi antar daerah pun sangat murah. Dengan cara ini, harga barang di pasaran pun merupakan harga langsung dari para petani maupun peternak.

“Ini kenapa perkiraan kenaikan inflasi, karena penyesuaian BBM kemarin dihitung 6,8 jatuhnya di 5,9. Karena pemda-pemda sudah mulai bergerak ke sana. Saya cek, cek cek, secara sampling sudah bergerak,” tambah Jokowi.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement