Selasa 11 Oct 2022 15:31 WIB

In Picture: Petani Kentang Keluhkan Harga Pupuk Akibatkan Biaya Produksi Tinggi

Mahalnya biaya produksi karena petani kentang harus menggunakan pupuk non subusidi..

Rep: Abdan Syakura / Red: Yogi Ardhi

Petani menanam benih kentang di lahan pertanian di kawasan Cimenyan, Kabupaten Bandung, Selasa (11/10/2022). Petani kentang di kawasan tersebut mengeluhkan rendahnya harga jual hasil pertanian dan naiknya biaya produksi akibat kelangkaan stok pupuk serta harga pupuk yang mahal. Kelangkaan serta mahalnya harga pupuk tersebut dikarenakan komoditas pertanian kentang tidak termasuk dalam sembilan komoditas pertanian yang mendapat pupuk bersubsidi. (FOTO : REPUBLIKA/ABDAN SYAKURA)

Petani menanam benih kentang di lahan pertanian di kawasan Cimenyan, Kabupaten Bandung, Selasa (11/10/2022). Petani kentang di kawasan tersebut mengeluhkan rendahnya harga jual hasil pertanian dan naiknya biaya produksi akibat kelangkaan stok pupuk serta harga pupuk yang mahal. Kelangkaan serta mahalnya harga pupuk tersebut dikarenakan komoditas pertanian kentang tidak termasuk dalam sembilan komoditas pertanian yang mendapat pupuk bersubsidi. (FOTO : REPUBLIKA/ABDAN SYAKURA)

Petani menanam benih kentang di lahan pertanian di kawasan Cimenyan, Kabupaten Bandung, Selasa (11/10/2022). Petani kentang di kawasan tersebut mengeluhkan rendahnya harga jual hasil pertanian dan naiknya biaya produksi akibat kelangkaan stok pupuk serta harga pupuk yang mahal. Kelangkaan serta mahalnya harga pupuk tersebut dikarenakan komoditas pertanian kentang tidak termasuk dalam sembilan komoditas pertanian yang mendapat pupuk bersubsidi. (FOTO : REPUBLIKA/ABDAN SYAKURA)

Petani menabur pupuk di lahan pertanian di kawasan Cimenyan, Kabupaten Bandung, Selasa (11/10/2022). Petani kentang di kawasan tersebut mengeluhkan rendahnya harga jual hasil pertanian dan naiknya biaya produksi akibat kelangkaan stok pupuk serta harga pupuk yang mahal. Kelangkaan serta mahalnya harga pupuk tersebut dikarenakan komoditas pertanian kentang tidak termasuk dalam sembilan komoditas pertanian yang mendapat pupuk bersubsidi. (FOTO : REPUBLIKA/ABDAN SYAKURA)

Petani menanam benih kentang di lahan pertanian di kawasan Cimenyan, Kabupaten Bandung, Selasa (11/10/2022). Petani kentang di kawasan tersebut mengeluhkan rendahnya harga jual hasil pertanian dan naiknya biaya produksi akibat kelangkaan stok pupuk serta harga pupuk yang mahal. Kelangkaan serta mahalnya harga pupuk tersebut dikarenakan komoditas pertanian kentang tidak termasuk dalam sembilan komoditas pertanian yang mendapat pupuk bersubsidi. (FOTO : REPUBLIKA/ABDAN SYAKURA)

Petani menabur pupuk di lahan pertanian di kawasan Cimenyan, Kabupaten Bandung, Selasa (11/10/2022). Petani kentang di kawasan tersebut mengeluhkan rendahnya harga jual hasil pertanian dan naiknya biaya produksi akibat kelangkaan stok pupuk serta harga pupuk yang mahal. Kelangkaan serta mahalnya harga pupuk tersebut dikarenakan komoditas pertanian kentang tidak termasuk dalam sembilan komoditas pertanian yang mendapat pupuk bersubsidi. (FOTO : REPUBLIKA/ABDAN SYAKURA)

inline

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Petani menabur pupuk di lahan pertanian di kawasan Cimenyan, Kabupaten Bandung, Selasa (11/10/2022).

Petani kentang di kawasan tersebut mengeluhkan rendahnya harga jual hasil pertanian dan naiknya biaya produksi akibat kelangkaan stok pupuk serta harga pupuk yang mahal.

Kelangkaan serta mahalnya harga pupuk tersebut dikarenakan komoditas pertanian kentang tidak termasuk dalam sembilan komoditas pertanian yang mendapat pupuk bersubsidi. 

sumber : Republika
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement