REPUBLIKA.CO.ID., ANKARA -- Kekhawatiran meningkat di negara-negara Barat di tengah krisis energi dan pangan, kata Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan pada Senin (10/10/2022), sambil menambahkan bahwa negaranya "tidak memiliki masalah (krisis energi) seperti itu."
“Dengan mendekatnya musim dingin, Barat semakin khawatir mengenai masalah energi dan makanan. Kami tidak memiliki kekhawatiran seperti itu,” kata Erdogan pada sebuah acara di ibu kota Ankara.
Selama kunjungan untuk menghadiri KTT Eropa di ibu kota Ceko, Praha pekan lalu, Erdogan mengatakan banyak pemimpin yang mengatakan kepadanya ‘bagaimana caranya mereka akan melewati musim dingin.’
"Saya mendengarkan (kekhawatiran) ini... Para pemimpin baru memikirkan masalah itu (saat ini). Sayangnya, mereka tidak mengevaluasi perkembangan antara Rusia dan Ukraina dengan akal sehat," kata presiden Turki.
Erdogan menambahkan bahwa jutaan orang dari Afrika hingga Asia menghadapi kesulitan mencapai bahan makanan pokok.
Dia menekankan bahwa lebih dari 7 juta ton gandum Ukraina telah dikirim ke pasar dunia melalui Selat Turki sejak kesepakatan yang ditandatangani di Istanbul pada Juli, yang telah membuka koridor pengiriman barang melalui Laut Hitam.
Turki, PBB, Rusia, dan Ukraina menandatangani perjanjian di Istanbul pada 22 Juli untuk melanjutkan ekspor gandum dari tiga pelabuhan Ukraina di Laut Hitam yang dihentikan sementara.