Selasa 11 Oct 2022 17:56 WIB

Pemkot Sukabumi Dorong Indeks Literasi Lewat Transformasi Perpustakaan

Perpustakaan menjadi tempat meningkatkan ekonomi warga dengan menggandeng UMKM.

Rep: riga nurul iman/ Red: Hiru Muhammad
Kegiatan peningkatan indeks literasi masyarakat untuk kesejahteraan di Gedung Juang 45 Kota Sukabumi, Selasa (11/10/2022).
Foto: istimewa
Kegiatan peningkatan indeks literasi masyarakat untuk kesejahteraan di Gedung Juang 45 Kota Sukabumi, Selasa (11/10/2022).

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI--Beragam cara dilakukan untuk mendorong kegiatan peningkatan indeks literasi. Salah satunya dengan meningkatkan pemahaman pentingnya transformasi perpustakaan sebagai inklusi sosial kesejahteraan.

Hal ini mengemuka dalam kegiatan peningkatan indeks literasi masyarakat untuk kesejahteraan di Gedung Juang 45 Kota Sukabumi, Selasa (11/10/2022). Kegiatan dihadiri langsung Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi, Anggota Komisi X DPR RI Desy Ratnasari, Kepala Pusat Pengembangan Perpustakaan Sekolah/Madrasah dan Perguruan Tinggi Perpustakaan Nasional Nurcahyono, dan Bunda Literasi Kota Sukabumi Fitri Hayati Fahmi.

Baca Juga

''Momen ini semangatnya menggalakKan literasi di tengah masyarakat,'' kata Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi. Terutama menghadapi tantangan Indonesia masuk G20 dan masuk peringkat 16 besar dunia.

Targetnya, kata Fahmi, pada 10 tahun mendatang Indonesia masuk 10 besar negara di dunia. Selanjutnya, pada 2045 saat Indonesia emas ditargetkan masuk 4 besar dunia.

''Saat ini bagaimana membuat tahapan dan langkah mempersiapkan anak menjemput masa depan untuk Indonesia emas 2045,'' ungkap Fahmi. Salah satunya melalui gerakan literasi, sebab tidak mungkin mencapai Indonesia emas dan 4 besar dunia kalau tidak mempersiapkan anak yang cerdas, akhlak terbaik, fisik sehat, dan spiritual kuat.

Salah satu cara menyambut Indonesia emas terang Fahmi dengan gerakan literasi. Bukan sebatas literasi membaca, tapi menulis dan berhitung serta menyelesaikan masalah sesuai kemampuannya.

Di mana, kata Fahmi, percepatan literasi dengan digitalisasi makanya dilakukan transformasi perpustakaan. Perpustakaan harus berubah bukan hanya tempat mencari buku dan tempat membaca buku.

Akan tetapi, lanjut Fahmi, bertrasnformasi bukan hanya perpustakaan biasa-biasa saja harus memiliki semangat inklusif sosial dalam artian meningkatkan kesejahteraan berbasis perpustakaan. Perpustakaan menjadi tempat meningkatkan ekonomi warga setempat dengan menggandeng pelaku UMKM.

Fahmi menuturkan, perpustakaan juga bertransformasi menjadi ekosistem digital dalam pengelolaanya. Ia mengatakan literasi penting ketika lemah akan mudah termakan hoaks.

Fahmi menuturkan, di Kota Sukabumi ada sebanyak 314 perpustakaan baik tingkat kota kelurahan, sekolah dan sarana publik kolecer, dan galeri literasi. Selain itu di masa pandemi, digulirkan Cendol atau cerita dongeng online yang dilakukan ketika perpustakan tutup dan sampai sekarang masih berlangsung serta inovasi Sahabat Geulis dan Kolecer.

Anggota Komisi X DPR RI Desy Ratnasari berharap gerakan literasi ini terus mengakar di masyarakat. Misalnya, dalam bentuk pengajian dan lain sebagainya.

Kepala Pusat Pengembangan Perpustakaan Sekolah/Madrasah dan Perguruan Tinggi Perpustakaan Nasional Nurcahyono menerangkan, talkshow literasi ini mengambil tematik pentingnya literasi untuk anak usia dini. Sebab, umur tersebut merupakan perkembangan anak atau masa masa emas untuk dilakukan treatmen pendidikan yang tepat. Sehingga, anak menjadi penggiat literasi. Terutama calistung, yaitu membaca menulis dan berhitung.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement