REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Luar Negeri Retno Marsudi meminta agar otoritas di Texas, Amerika Serikat melakukan investigasi terhadap kasus penembakan Warga Negara Indonesia (WNI) secara adil. WNI tersebut diketahui meninggal setelah terkena tembakan salah sasaran di rumahnya di San Antonio, Texas, Amerika Serikat pada pekan lalu.
“Tentunya otoritas setempat, polisi di sana yang akan melakukan investigasi. Tentunya yang kita harapkan adalah ya seadil-adilnya, prinsip keadilan harus menjadi sprit dari investigasi yang dilakukan,” ujar Menlu di Komplek Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (11/10).
Ia mengatakan, sejak peristiwa tersebut terjadi, Konsulat Jenderal RI di Houston langsung melakukan komunikasi dengan otoritas setempat, baik dengan pihak kepolisian maupun Kementerian Luar Negeri, serta dengan pihak keluarga. Selain itu, Konsulat Jenderal RI juga membatu proses pemulangan jenazah ke Indonesia.
“Komunikasi terus kita jalin antara Houston dan Jakarta, terutama dengan direktur perlindungan negara Indonesia dan sekarang proses yang kita lakukan adalah untuk pemulangan,” kata Retno.
Seperti diketahui, seorang WNI tewas terkena tembakan salah sasaran di rumahnya di San Antonio, Texas, Amerika Serikat, pada pekan lalu. Dua remaja pelaku penembakan dikatakan sudah ditangkap kepolisian Texas.
Penembakan terjadi pukul 1.30 dini hari di rumah WNI yang menikah dengan warga negara Amerika. Sheriff Bexar County Javier Salazar mengatakan, polisi sedang berpatroli di lingkungan perumahan di San Antonio ketika mereka mendengar serangkaian tembakan dan melihat sebuah kendaraan melarikan diri dari daerah itu dengan kecepatan tinggi.
Kendaraan itu akhirnya dihentikan dan dua tersangka berusia 14 dan 15 tahun ditangkap. Kedua remaja didakwa dengan pembunuhan tingkat pertama dan penyerangan dengan senjata mematikan. NBC News mengidentifikasi korban tewas adalah Novita Brazil (25 tahun).