REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia Sung Young-kim memastikan kasus penembakan yang menewaskan satu warga negara Indonesia (WNI) Novita Kurnia Putri (25 tahun) diusut tuntas oleh otoritas lokal di Texas, AS. Saat ini, kata Sung Kim, otoritas lokal sedang melakukan investigasi mendalam tentang insiden tersebut.
"Otoritas lokal akan melakukan investigasi penuh dan bertanggung jawab penuh atas kejahatan mengerikan itu," ujar Sung Kim saat ditemui di Istana Wakil Presiden, Jakarta, Selasa (11/10).
Sung Kim dalam kesempatan itu juga menyampaikan duka cita mendalam atas meninggalnya WNI dalam insiden tersebut.
"Pertama-tama saya ingin menyampaikan rasa duka cita, belasungkawa yang sebesar-besarnya atas tragedi yang menimpa Warga Negara Indonesia (WNI). Kami doakan agar keluarga dari korban yang meninggal dunia agar tetap kuat," ujarnya.
Sementara, Direktur Jenderal Amerika dan Eropa Kementerian Luar Negeri Umar Hadi memastikan Pemerintah Indonesia melalui Kemlu akan terus melakukan pendampingan dalam proses pemulangan jenazah warga negara Indonesia (WNI) korban sasaran salah tembak. Jenazah WNI tersebut yakni Novita Kurnia Putri (NKP) (25 tahun) tewas seketika ditembak dua remaja di San Antonio, Texas, Amerika Serikat (AS) pada 4 Oktober lalu.
"Selalu (kita melakukan pendampingan) melalui Konsulat Jenderal RI (KJRI) di Houston, pasti dimana mana kita berusaha bantu," kata Umar saat ditemui di Istana Wakil Presiden, Jakarta, Selasa (11/10).
Namun demikian, Umar belum dapat menjelaskan lebih detil mengenai proses dan waktu pemulangan jenazah ke Indonesia. Menurutnya, ini atas permintaan keluarga. "Saya nggak bisa komentar sekarang karena pesan keluarga, tetapi dimana-mana pasti kita berusaha bantu," ujarnya.
Sedangkan proses investigasi peristiwa penembakan saat ini sedang ditangani aparat kepolisian setempat. Namun demikian, Kemlu melalui perwakilan di wilayah tersebut akan terus melakukan pemantauan. "Tentu iya dari awal iya," ujarnya.
Pada Selasa (4/10/2022), NKP ditembak di rumahnya di San Antonio, Texas. Korban tewas seketika akibat terkena ratusan peluru yang menurut informasi dari media lokal pelaku salah sasaran.
Sherrif Bexar County, Javier Salazar menyatakan bahwa pelaku dua orang remaja berusia 14 dan 15 tahun sudah ditangkap oleh pihak kepolisian setempat.
Setelah mendapatkan kabar dari media lokal, Konjen RI Houston, Andre Omer Siregar menuju TKP dan bertemu dengan suami korban, Robert A Brazil untuk menyampaikan belasungkawa yang mendalam dan bertemu dengan pihak kepolisian untuk mendapatkan informasi lebih lanjut mengenai peristiwa tersebut.