Selasa 11 Oct 2022 20:43 WIB

Erick Bertemu Prabowo, Samakan Persepsi dan Tingkatkan Sinergisitas

Bertemu dengan Pak Prabowo, koordinasi rutin untuk terus menyamakan persepsi.

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Budi Raharjo
Menteri BUMN Erick Thohir dan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto
Foto: Bumn
Menteri BUMN Erick Thohir dan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menyambangi kantor Kementerian Pertahanan (Kemhan) pada Selasa (11/10). Erick yang datang dengan mengenakan batik berwarna coklat dan menenteng sebuah map langsung disambut Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto.

Keduanya kemudian memasuki ruang dan melakukan sejumlah pembahasan. "Bertemu dengan Pak Prabowo, koordinasi rutin untuk terus menyamakan persepsi dan meningkatkan sinergisitas," ujar Erick dalam akun Instagram, @erickthohir pada Selasa (11/10).

Dalam beberapa kesempatan, Erick cukup intens berkoordinasi dengan Prabowo perihal sejumlah BUMN sektor pertahanan. Erick menyampaikan upaya Kementerian BUMN dalam membenahi PT Asabri (Persero) juga tak bisa lepas dari peran Prabowo.

Erick menilai perbaikan tata kelola, penguatan fungsi manajemen risiko, serta kontrol yang kuat dari dewan pengawas dan direksi Asabri harus selalu dilakukan secara profesional dan berkelanjutan agar tidak mengulangi kesalahan dan tidak merugikan masyarakat, khususnya TNI, Polri, Kemenhan, dan anggota Asabri.

"Sejak awal Pak Menhan waktu itu duduk bersama kita dan Kejaksaan Agung karena memang kasus Asabri harus dituntaskan karena TNI dan Polri merupakan fondasi bangsa yang sangat penting," ucap Erick saat menghadiri HUT Asabri ke-51 pada Agustus lalu.

Erick mengatakan Asabri mengemban tugas besar dalam memastikan jaminan keselamatan hingga penghidupan masa purna tugas dari banyak pihak yang menjalankan tugas-tugas penting negara seperti TNI, Polri, dan Kemenhan.

Selain itu, Erick mengatakan BUMN berkomitmen penuh mendukung  pengembangan industri ketahanan nasional. Sebagai salah satu komitmen jangka panjang, Erick dan Prabowo telah  menandatangani perjanjian kerja sama tentang komitmen meningkatkan nilai Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) hingga 50 persen dalam industri pertahanan.

"Supaya industri pertahanan kita ini jangan punya roadmap per tahun, harus roadmap 10 tahun, supaya industrinya bisa diturunkan," ucap Erick.

Dengan kinerja yang baik, keduanya acapkali digadang-gadang sebagai salah satu pasangan calon presiden dan calon wakil presiden yang potensial untuk Pilpres 2024. Elektabilitas pasangan Prabowo-Erick cukup konsisten berada di posisi teratas.

Potret temuan Lembaga Survei Indonesia (LSI) pada simulasi tiga poros, duet Prabowo-Erick kokoh berada di urutan pertama di atas pasangan calon lain seperti Ganjar Pranowo-Puan Maharani dan Airlangga-Ridwan Kamil.

Direktur Eksekutif LSI Djayadi Hanan mengatakan kehadiran Erick Thohir cukup mengambil peranan strategis dalam peningkatan elektabilitas pasangan calon ini. Popularitas yang kian menanjak naik membuat Prabowo-Erick Thohir berhasil bertengger di posisi puncak.

Kemunculan Erick Thohir yang dipasangkan dengan Prabowo membuat potenai keterpilihan semakin tinggi. Kondisi demikian menjadi salah satu alasan lainnya yang mampu membuat Prabowo-Erick Thohir menjadi pilihan utama publik.

“Kalau dia dipasangkan dengan nama-nama yang cukup potensial menjadi cawapres tentu dia akan kompetitif. Yang kompetitif untuk menjadi cawapres itu kan ada banyak, Erick Thohir salah satunya,” ujar Djayadi di Jakarta.

Di sisi lain menurut dia, sejumlah langkah yang dilakukan Erick Thohir, termasuk dalam membangun kedekatan dengan masyarakat membuahkan dampak positif nyata. Utamanya mampu membawa peningkatan secara elektoral.

Tidak hanya itu, kinerja positif terus ditunjukkan Erick Thohir dalam memimpin Kementerian BUMN sampai sekarang ini, menjadikan tingkat kedikenalan masyarakat yang terus meninggi setiap waktu. “Erick Thohir mulai menguat karena dia kan melakukan sosialisasi yang masif, katakanlah setahun terakhir jadi masyarakat mulai kenal,” kata Djayadi.

 

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement