REPUBLIKA.CO.ID, CIANJUR -- Pemerintah Kabupaten Cianjur di Provinsi Jawa Barat berupaya merelokasi rumah warga yang terdampak pergerakan tanah secara bertahap. Bupati Cianjur Herman Suherman di Cianjur, Selasa (11/10/2022), mengatakan bahwa pemerintah kabupaten memprioritaskan relokasi rumah empat keluarga yang terdampak pergerakan tanahdi Kampung Warungkuda, Desa Selagedang, Kecamatan Cibeber.
Ia mengatakan, pemerintah kabupaten merelokasi rumah warga yang terdampak pergerakan tanah serta berada di daerah yang rawan longsor di Kampung Warungkuda secara bertahap sesuai dengan ketersediaan dana pemerintah daerah.
Camat Cibeber Epi Rusmana mengatakan bahwa 56 rumah yang dihuni 200 orang di Kampung Warungkudasaat ini hanya ditempati pada siang hari. Pada malam hari, utamanya saat hujan turun, warga memilih mengungsi ke tempat yang dinilai lebih aman.
Menurut Epi, rumah warga di kampungnya sebagian sudah retak bagian dinding dan lantainya akibat pergerakan tanah.
"Dua hari terakhir hujan tidak turun, namun pergerakan tanah terus meluas dan bertambah dalam, sehingga kami terus mengimbau warga untuk waspada dan segera mengungsi ketika hujan kembali turun," katanya.
"Sebagian besar sudah sepakat untuk direlokasi ke tanah desa (yang aman)," ujarnya menambahkan.