REPUBLIKA.CO.ID, LYMAN -- Petugas forensik Ukraina mengangkut beberapa jenazah yang dibungkus plastik hitam dari kuburan massal di Kota Lyman pada Selasa (11/10/2022). Sepuluh kantong mayat tergeletak di samping parit dengan lebar sekitar 30 meter. Pihak berwenang mengatakan, sejauh ini 32 jenazah telah digali dari kuburan massal tersebut.
"Mayat-mayat itu adalah tentara Ukraina yang telah dimakamkan bersama di kuburan massal," kata Kepala Administrasi Militer wilayah Donetsk, Pavlo Kyrylenko.
Sementara jenazah 22 warga sipil lainnya telah digali dari kuburan individu di situs pemakaman, yang terletak di tepi kuburan di kawasan hutan di pinggiran Kota Lyman. Situs pemakaman itu adalah yang kedua ditemukan di Lyman. Kyrylenko mengatakan, penyelidikan awal menunjukkan bahwa mayat-mayat itu telah dikubur oleh penduduk setempat dan bukan oleh orang Rusia.
"Kami telah menemukan lebih dari 50 mayat tentara dan warga sipil. Kami memiliki satu parit panjang atau kuburan massal. Kami menemukan mayat dan bagian tubuh di sini," ujar Kyrylenko.
Penyelidik forensik mengangkat kantong plastik hitam dari parit dan membuka ritsletingnya untuk memeriksa jasad dalam seragam berdarah angkatan bersenjata Ukraina, yang telah membusuk. Jenazah diperiksa sebentar oleh penyelidik, kemudian ditempatkan di kantong mayat lain dan diletakkan dengan beberapa jenazah lainnya di samping parit.
Pihak berwenang mengatakan, mereka menemukan jasad anak-anak di kuburan massal tersebut. Sebagian besar korban tampaknya telah meninggal akibat penembakan berat yang mengepung kota selama berbulan-bulan.
Kota Lyman dibebaskan oleh pasukan Ukraina pada akhir September, sebagai bagian dari serangan balik cepat Kiev yang merebut kembali petak-petak wilayah Donetsk, Kharkiv dan Kherson dari kendali Rusia. Inspektur komunikasi untuk polisi distrik Kramatorsk di wilayah Donetsk, Mark Tkachenko, mengatakan kepada The Associated Press, saat otoritas Ukraina memasuki kota, mereka menemukan banyak penduduk sipil terbunuh oleh penembakan. Selain itu, sebagian besar lansia telah meninggal selama pendudukan Rusia karena kekurangan makanan dan obat-obatan,
Kehancuran di Lyman sangat luas sehingga sebagian besar kota telah hancur total. Pihak berwenang Ukraina sekarang bekerja untuk memulihkan infrastruktur dasar dan menyelidiki bagaimana warga sipil hidup dan mati selama pendudukan Rusia.