REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Asosiasi Industri Sepedamotor Indonesia (AISI) Johannes Loman mengatakan bahwa masalah krisis semikonduktor sudah bisa diatasi oleh para anggotanya.
"Saya kira permasalahan chip sudah bisa diatasi oleh member kita, kan kalau kita lihat sejak Agustus yaitu total market-nya kan sekitar 500-an dan September juga, mungkin yang September belum di-announce ya sudah 500. Jadi menurut saya sih harusnya selesai," kata Loman di Jakarta, Selasa (11/10/2022).
Meski begitu, dia tidak memungkiri bahwa di Indonesia masih terjadi antrian pemesanan kepemilikan kendaraan baru (inden) yang cukup panjang bagi sebagian kendaraan motor yang memiliki tipe-tipe tertentu.
Menurut dia, masa inden yang panjang terjadi pada kendaraan yang masih diimpor dari negara asal dan juga kendaraan-kendaraan dengan tipe-tipe mesin yang berkapasitas besar.
"Gini, kalau tipe-tipe tertentu yang memang jumlahnya nggak banyak misalnya yang tipe 1.000 cc, 750 cc itu kan kemungkinan-kemungkinan inden pasti ada," jelas dia.
Pada ajang Indonesia Motorcycle Show (IMOS) yang akan berlangsung pada 2 hingga 6 November 2022 di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta, AISI meyakini bahwa masa inden ini tidak akan terlalu lama.
"Jadi untuk di IMOS nanti diharapkan tidak perlu inden terlalu lama, kecuali tipe masih CBU dan tertentu saja," kata dia.
Dia juga berharap ajang IMOS yang sempat berhenti beberapa tahun akibat adanya pandemi wabah virus corona, dapat meningkatkan m=kembali gairah industri roda dua di Indonesia.
Dengan begitu, industri otomotif Indonesia akan kembali bisa berjalan normal seperti tahun-tahun sebelum adanya Pandemi. Dia juga mengharapkan bahwa dalam waktu dekat untuk bisa segera menyelesaikan permintaan dari konsumen.
"Harapan kita sih bisa kita penuhi segera permintaan konsumen," tutup dia.