Rabu 12 Oct 2022 09:16 WIB

AS akan Percepat Pengiriman Sistem Pertahanan Udara NASAMS ke Ukraina

Washington telah menyetujui pengiriman delapan NASAMS.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Friska Yolandha
Seorang tentara Ukraina memeriksa amunisi yang ditinggalkan oleh pasukan Rusia di daerah yang baru saja direbut kembali di dekat Izium, Ukraina, Rabu, 21 September 2022. Amerika Serikat (AS) akan mempercepat pengiriman sistem pertahanan udara National Advanced Surface-to-Air Missile Systems (NASAMS) ke Ukraina.
Foto: AP/Oleksandr Ratushniak/
Seorang tentara Ukraina memeriksa amunisi yang ditinggalkan oleh pasukan Rusia di daerah yang baru saja direbut kembali di dekat Izium, Ukraina, Rabu, 21 September 2022. Amerika Serikat (AS) akan mempercepat pengiriman sistem pertahanan udara National Advanced Surface-to-Air Missile Systems (NASAMS) ke Ukraina.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Amerika Serikat (AS) akan mempercepat pengiriman sistem pertahanan udara National Advanced Surface-to-Air Missile Systems (NASAMS) ke Ukraina. Hal itu merespons serangkaian serangan udara yang dilancarkan Rusia ke sejumlah kota di Ukraina pada Senin (10/10/2022).

“Kami tentu tertarik untuk mempercepat pengiriman NASAMS ke Ukraina sesegera mungkin,” kata juru bicata Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih John Kirby, Selasa (11/10/2022). 

Baca Juga

Washington telah menyetujui pengiriman delapan NASAMS. Mereka berharap bisa segera mengirim dua di antaranya ke Ukraina. Sementara pengiriman enam unit lainnya diperkirakan akan memakan waktu lebih lama.

Negeri Paman Sam telah memberikan bantuan keamanan senilai lebih dari 16,8 miliar dolar AS kepada Ukraina sejak Rusia menginvasi negara tersebut pada 24 Februari lalu. Washington pun memberlakukan berbagai sanksi ekonomi terhadap Moskow atas tindakannya di Ukraina.

Rusia melancarkan serangkaian serangan udara ke sejumlah kota di Ukraina, termasuk ibu kota Kiev, pada Senin lalu. Puluhan orang dilaporkan tewaskan akibat serangan tersebut. Menurut Staf Umum Angkatan Bersenjata Ukraina, Rusia menembakkan 84 rudal jelajah dan 43 di antaranya berhasil ditembak jatuh sebelum mencapai sasaran.

Dalam serangannya, Rusia turut mengerahkan 24 pesawat nirawak (drone), termasuk 13 unit drone Shahed-136 buatan Iran. Militer Ukraina pun berhasil menghancurkan 13 drone milik Rusia, termasuk 10 drone bunuh diri. Staf Umum Angkatan Bersenjata Ukraina meminta warga Ukraina untuk tetap tenang dan tidak mengabaikan peringatan serangan udara. 

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan, selain mengincar warga sipil, serangan terbaru Rusia turut menargetkan fasilitas energi. “Mereka memiliki dua target. Fasilitas energi di seluruh negeri. Target kedua adalah masyarakat," kata Zelensky dalam sebuah video di media sosial setelah Rusia meluncurkan serangan udaranya.

Menurut Zelensky, lewat serangan udara yang menghantam sejumlah kota di Ukraina, termasuk ibu kota Kiev, Rusia mengharapkan terjadinya kepanikan dan kekacauan. “Mereka ingin menghancurkan sistem energi kami,” ucapnya.

Dia mengungkapkan, akibat serangan Rusia, mungkin akan ada pemadaman listrik sementara. “Tapi tidak akan pernah ada gangguan dalam kepercayaan kami; kepercayaan kami dalam kemenangan,” ujar Zelensky.

sumber : Reuters
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement