REPUBLIKA.CO.ID,MALANG -- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang akan mengajukan Rp 580 miliar untuk renovasi Stadion Kanjuruhan, Kepanjen, Kabupaten Malang. Hal ini diungkapkan langsung oleh Bupati Malang, M Sanusi saat ditemui wartawan di Rumah Dinas Bupati Malang, Kota Malang, baru-baru ini.
Sanusi mengatakan, renovasi stadion sebenarnya akan dibiayai langsung oleh Presiden RI, Joko Widodo (Jokowi). Sejauh ini pihaknya telah menandatangani pengajuan anggaran renovasi sekitar Rp 580 miliar. Jumlah ini merupakan hasil kajian dengan Dinas Perumahan, Kawasan Pemukiman dan Cipta Karya (DPKPCK) Kabupaten Malang.
"Kalau kemarin Menpora antara Rp 400 miliar, pengajuan yang saya Rp 580 miliar," kata Sanusi.
Menurut Sanusi, renovasi stadion hanya ditunjukkan ke beberapa bagian penting. Hal ini terutama untuk menciptakan keamanan bagi para penonton nantinya. Ada pun untuk renovasi tribun keliling, Sanusi mengaku sempat mengajukan Rp 800 miliar.
Sebelumnya, Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) telah memerintahkan Menteri Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat (PUPR) untuk mengaudit seluruh stadion di Indonesia. Hal ini terutama stadion yang digunakan untuk Liga 1, 2 dan 3 Indonesia.
Jokowi mengatakan, audit ini nantinya ditunjukkan untuk memperbaiki pintu, pintu gerbang, pagar dan sejumlah titik lainnya di stadion. "Sehingga keselamatan penonton, suporter yang ingin kita utamakan," ucap Jokowi kepada wartawan seusai mengunjungi Stadion Kanjuruhan, Kepanjen, Kabupaten Malang, Rabu (5/10/2022).
Seperti diketahui, Arema FC mengalami kekalahan saat bertemu Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan, Kepanjen, Kabupaten Malang, Sabtu (1/10/2022) malam. Kondisi ini menyebabkan dua Aremania turun ke lapangan untuk menguatkan para pemain Arema FC. Namun kedatangan tersebut direspons kurang baik oleh tim pengamanan sehingga memicu suporter lainnya turun ke lapangan.
Bukannya memberikan imbauan, tim pengamanan justru melakukan kekerasan terhadap para suporter. Bahkan, aparat kepolisian memberikan tembakan gas air mata ke sejumlah tribun. Sejumlah suporter panik dan mencoba keluar stadion tetapi pintu ditemukan dalam keadaan terkunci. Situasi ini menyebabkan para penonton sesak napas hingga ada yang meninggal dunia di tempat.
Di samping itu, juga dilaporkan ratusan Aremania mengalami luka-luka akibat kejadian tersebut. Sebagian besar mengalami sesak napas, patah tulang, iritasi mata dan sebagainya.