Rabu 12 Oct 2022 15:43 WIB

Erick Thohir Genjot Empat Sektor Pertumbuhan Ekonomi  

Erick Thohir optimistis kekuatan ekonomi Indonesia terbesar keempat di dunia.

Erick Thohir Genjot Empat Sektor Pertumbuhan Ekonomi . Foto:  Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) menggelar Silaturahim Kerja Nasional (Silaknas) yang bertepatan dengan peringatan Maulid Nabi pada 12 Rabiul Awal 1444 H atau Sabtu (8/12). Acara ini dihadiri oleh Menteri BUMN Erick Thohir.
Foto: Dok. Republika
Erick Thohir Genjot Empat Sektor Pertumbuhan Ekonomi . Foto: Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) menggelar Silaturahim Kerja Nasional (Silaknas) yang bertepatan dengan peringatan Maulid Nabi pada 12 Rabiul Awal 1444 H atau Sabtu (8/12). Acara ini dihadiri oleh Menteri BUMN Erick Thohir.

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Meski di tengah krisis global, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir optimis pertumbuhan ekonomi Indonesia akan terus melaju dengan menggenjot empat industri yang dapat menjadikan ekonomi Indonesia menjadi terbesar keempat di dunia.

Selain mengejar pertumbuhan ekonomi, Erick juga berusaha menciptakan terobosan serta inovasi untuk membuka lapangan kerja bagi masyarakat.

Baca Juga

“Demi lapangan kerja dan mencapai cita-cita Indonesia sebagai negara dengan ekonomi terbesar ke-4 di dunia, ada empat sektor yang terus kami genjot,” ujar Erick dikutip dari akun instagram @erickthohir, Rabu (12/10/2022).

“Indonesia ini kaya. Jangan biarkan bangsa kita hanya duduk diam tanpa terobosan. Setiap ada tantangan, kita hadapi dan kita atasi. #pejuangekonomi,” sambungnya.

Erick menjelaskan pertama yang akan menunjang ekonomi Indonesia ialah Sumber Daya Alam (SDA) yang dimiliki Indonesia harus di hilirisasi dan industrialisasi. 

“Ada empat di empat industri ini satu bagaimana sumber daya alam kita ini dijadikan hilirisasi dan industrialisasi turunan dari bahan baku Itu adalah sesuatu pertumbuhan ekonomi dan juga pertumbuhan lapangan pekerjaan,” paparnya.

Lanjut Erick, menargetkan ke depan Indonesia harus menjadi lumbung pangan regional dan dunia, dengan secara optimal menggarap sektor agrikultur dan keluatan.

“Kedua ketahanan pangan, bagaimana kita bisa menjadi lumbung pangan dunia Indonesia adalah negara yang mempunyai kekayaan agrikultur, kelautan yang hari ini kalau kita bicara di industri kelautan itu baru 5 persen tergarap,” jelas Erick.

“Artinya apa ini sebuah potensi pertumbuhan industrialisasi yang belum kita garap serius agar agrikultur dan kelautan.,” imbuhnya.

Lalu yang ketiga, Erick mengatakan modal Indonesia yaitu ekonomi kreatif yang memiliki potensi besar, terlebih saat saat ini mayoritas penduduk Indonesia, yakni 54 persen dari populasi berada di bawah usia 40 tahun

“Yang ketiga, lebih besar lagi industri kreatif adalah satu potensi pertumbuhan ke depan, apakah makanan, olahraga, musik, film, fashion, pariwisata,” ungkapnya.

Dan yang keempat atau terakhir yakni ekonomi digital mempunyai potensi mencapai Rp 4.500 triliun yang dapat menjadikan Indonesia menjadi negara dengan ekonomi digital terbesar di Asia Tenggara.

“Digital ekonomi adalah potensi pertumbuhan ke-4 ini adalah yang terbesar di Asia tenggara 40 persen ekonomi digital Asia tenggara adalah di Indonesia. Digital ekonomi adalah sebuah pertumbuhan yang sangat potensial yang tidak boleh kita nomorduakan,” ujar Erick.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement