Rabu 12 Oct 2022 17:39 WIB

Mal Pelayanan Publik Diresmikan, Investasi Diharapkan Meningkat

Mal pelayanan publik Bale Rancage merupakan yang ke-72 di Indonesia.

Rep: bayu adji p/ Red: Hiru Muhammad
Suasana mal pelayanan publik Kota Tasikmalaya, yang berlokasi kompleks Bale Kota Tasikmalaya, Rabu (12/10/2022).
Foto: Republika/Bayu Adji P
Suasana mal pelayanan publik Kota Tasikmalaya, yang berlokasi kompleks Bale Kota Tasikmalaya, Rabu (12/10/2022).

REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemen PANRB) meresmikan mal pelayanan publik yang berlokasi di kompleks Bale Kota Tasikmalaya, Rabu (12/10/2022). Keberadaan mal pelayanan publik yang diberi nama Bale Rancage itu diharapkan dapat meningkatkan minat investasi di Kota Tasikmalaya.

Deputi Pelayanan Publik Kemen PANRB, Diah Natalisa, mengatakan, berdasarkan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 89 Tahun 2021, daerah kabupaten/kota diwajibkan melakukan untuk dapat mengintregasikan layanan. Pengintegrasian itu bentuknya dalam mal pelayanan publik.

Baca Juga

"Jadi ini semacam one stop service area kolaborasi banyak pihak mulai dari pusat, daerah, bumn, bumd, dan swasta," kata dia di Kota Tasikmalaya, Rabu (12/10/2022).

Ia menjelaskan, mal pelayanan publik itu memiliki dua fungsi utama. Pertama adalah untuk memberikan kemudahan akses, kenyamanan, kecepatan layanan, transparasi, dan lainnya. Artinya, masyarakat dapat menerima beragam layanan di satu lokasi.

Sementara fungsi kedua adalah untuk membantu tingkat kemudahan usaha. Dengan kemudahan usaha itu, investasi di Kota Tasikmalaya diharapkan dapat meningkat.

"Kalau dulu mungkin layanan bersifat parsial. Dengan semua ada di sini, untuk mengurus sesuatu keperluan akan lebih mudah. Jadi tidak bolak-balik lagi," ujar Diah.

Mal pelayanan publik Bale Rancage merupakan yang ke-72 di Indonesia. Di bangunan yang memiliki 1.582 meter persegi itu, akan terdapat 28 outlet dengan 254 jenis layanan dari delapan instansi vertikal, dua instansi provinsi, 13 OPD Pemerintah Kota (Pemkot) Tasikmalaya, satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN), satu asosiasi, dan satu dari perbankan.

Di tempat itu juga disediakan fasilitas penunjang layanan berupa ruang bermain anak, ruang laktasi, toilet, jalur landai bagi penyandang disabilitas hingga pojok baca. Ke depannya, Pemkot Tasikmalaya juga akan menambah ruangan di lantai basement untuk melengkapi fasilitas serta menambah jumlah outlet guna memenuhi kebutuhan masyarakat.

Diah mengatakan, saat ini baru ada 10 daerah di Jawa Barat (Jabar) yang sudah memiliki mal pelayanan publik. Kemen PANRB disebut akan terus melakukan sosialisasi dan pendampingan melalui Pemprov agar seluruh kabupaten/kota memiliki mal pelayanan publik."Sekarang tinggal 17 kabupaten/kota lagi di Jabar yang harus memiliki mal pelayanan publik. Untuk membuat itu, daerah tidak perlu memiliki gedung baru. Namun harus ada tempat yang terintegrasi," kata dia.

Sementara itu, Wali Kota Tasikmalaya, Muhammad Yusuf, mengatakan, salah satu ukuran kinerja penyelenggaraan pemerintahan adalah meningkatnya kulitas pelayanan publik. Kehadiran mal pelayanan publik merupakan salah satu upaya agar pelayanan menjadi lebih mudah.

Ia mengakui, selama ini sistem dan prosedur pelayanan sering dinilai berbelit-belit dan tidak pasti. Pelayanan juga tidak terintegrasi. Ditambah, masih ada sumber daya manusia yang tidak profesional. Alhasil, proses pengurusan suatu hal terkadang menjadi momok karena tingginya biaya dan lamanya proses layanan, baik perizinan maupun nonperizinan."Salah satu upaya untuk mengatasi berbagai persoalan tersebut, Pemkot Tasikmalaya mendirikan mal pelayanan publik," kata dia.

Menurut Yusuf, keberadaan mal pelayanan akan membuat pelayanan publik menjadi lebih cepat, tepat, murah, dan pasti. Sebab, seluruh jenis pelayanan akan tersedia di satu lokasi.

Ia berharap, kehadiran mal pelayanan publik dapat memberikan kemudahan bagi pelaku usaha dalam mengakses dokumen perizinan dan dokumen lain yang dibutuhkan. Dengan begitu, minat pelaku usaha untuk berinvestasi makin meningkat.

"Yang pada akhirnya dapat mendorong peningkatan pertumbuhan ekonomi dan peningkatan kesejahteraan masyarakat di Kota Tasikmalaya," ujar dia.

Yusuf menambahkan, meski baru diresmikan, mal pelayanan publik di Kota Tasikmalaya sebenarnya telah mulai beroperasi sejak 17 Oktober 2021. Saat ini, terdapat 28 instansi yang memberikan 262 layanan yang ada di mal pelayanan publik Kota Tasikmalaya.

"Dalam kurun waktu satu tahun perjalanannya, atensi masyarakat terhadap mal pelayanan publik Kota Tasikmalaya menunjukan perkembamgan yang sangat positif. Terbukti tingkat kunjungan ke mal pelayanan publik mencapai 21.340 kunjungan per 30 september 2022," kata dia.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement