Suporter Arema FC (Aremania) Cahayu Nur Dewata menunjukkan matanya yang masih memerah akibat menjadi salah satu korban luka di Tragedi Kanjuruhan di Kedungkandang, Malang, Jawa Timur, Rabu (12/10/2022). Cahayu adalah salah satu dari 737 korban luka yang saat terjadinya tragedi Kanjuruhan berada di tribun 12 dan terkena gas air mata serta terinjak-injak penonton lain. (FOTO : ANTARA/Ari Bowo Sucipto)

Foto kolase mata memerah dari suporter Arema FC (Aremania), Kevia Naswa Ainur Rohma (bawah) dan Cahayu Nur Dewata (atas) pascatragedi Kanjuruhan di Kedungkandang, Malang, Jawa Timur, Rabu (12/10/2022). Kevia dan Cahayu adalah dua dari 737 korban luka yang saat terjadinya tragedi Kanjuruhan berada di tribun 12 dan terkena gas air mata serta terinjak-injak penonton lain. (FOTO : ANTARA/Ari Bowo Sucipto)

Suporter Arema FC (Aremania), Kevia Naswa Ainur Rohma menunjukkan matanya yang masih memerah akibat menjadi salah satu korban luka di Tragedi Kanjuruhan di Kedungkandang, Malang, Jawa Timur, Rabu (12/10/2022). Kevia adalah salah satu dari 737 korban luka yang saat terjadinya tragedi Kanjuruhan berada di tribun 12 dan terkena gas air mata serta terinjak-injak penonton lain. (FOTO : ANTARA/Ari Bowo Sucipto)

Suporter Arema FC (Aremania) Kevia Naswa Ainur Rohma (kanan) mengobati matanya yang memerah dengan dibantu ibunya di Kedungkandang, Malang, Jawa Timur, Rabu (12/10/2022). Kevia adalah salah satu dari 737 korban luka yang saat terjadinya tragedi Kanjuruhan berada di tribun 12 dan terkena gas air mata serta terinjak-injak penonton lain. (FOTO : ANTARA/Ari Bowo Sucipto)