REPUBLIKA.CO.ID, KEDIRI -- Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Kediri, Jawa Timur, mengimbau warga untuk berhati-hati terhadap kejahatan dengan modus social engineering atau "soceng" yang bisa memanfaatkan media sosial seperti SMS dan WhatsApp.
Kepala OJK Kediri Bambang Supriyanto mengatakan ada nasabah yang mengadu menjadi korban akun palsu, dengan modus soceng. Hal ini merupakan salah satu bentuk kejahatan yang tujuannya merampas uang di rekening seseorang melalui berbagai modus tertentu.
"Kalau soceng ini terjadi di seluruh Indonesia, bahkan luar negeri. Semua bank menghalangi penjahat yang sama, baik BCA, BRI, jadi banyak akun palsu," kata Bambang di Kediri, Rabu (12/10/2022).
Ia juga menyebut, pihak bank sebenarnya telah koordinasi dengan Bareskrim Polri terkait dengan akun palsu. Begitu mendapatkan laporan, akun palsu langsung ditutup. Namun, selanjutnya mereka pun dapat membuat akun lagi, muncul setelah ditutup.