REPUBLIKA.CO.ID, MOJOKERTO -- Menteri BUMN Erick Thohir dan Dirut Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero) Mohammad Abdul Ghani melakukan kick off revitalisasi industri gula nasional di Mojokerto, Jawa Timur. Peresmian ini menandai dimulainya penataan organisasi PTPN Group melalui pembentukan PT Sinergi Gula Nusantara (SGN) yang akan berperan besar mendukung ketahanan pangan dan energi.
Menteri BUMN mengatakan salah satu program prioritas pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo selalu menekankan pembangunan ekosistem. Indonesia harus dapat mengatasi ketergantungan terhadap rantai pasok dunia, khususnya untuk sektor pangan dan energi.
"Pak Presiden selalu mendorong agar ada solusi. Dan karena itu kita sekarang terus mendorong bagaimana hilirisasi industri gula ini sudah menjadi kenyataan dan bukan hanya sekadar rencana," ujar Erick.
"Pembentukan PT SGN ini membuktikan bahwa BUMN siap membangun ekosistem bisnis di tengah ketidakpastian industri pangan global,” ujarnya menambahkan.
Erick menyampaikan transformasi dari Holding Perkebunan Nusantara sejatinya sudah berjalan dengan baik. Pembentukan PT Sinergi Gula Nusantara (SugarCo), PT Sinergi Sawit Nusantara (PalmCo), dan PT Aset Manajemen Nusantara (SupportingCo) merupakan bagian dari Proyek Strategis Nasional yang terus dikawal oleh pemerintah. "Ini merupakan komitmen dari negara untuk memastikan bahwa ketiga proyek tersebut dapat berjalan dengan baik,” ujarnya.
PT SGN atau SugarCo merupakan wujud dari akselerasi transformasi bisnis di Holding Perkebunan Nusantara yang berasal dari penggabungan aset-aset perusahaan perkebunan tebu milik PTPN Group, yakni PTPN II, PTPN VII, PTPN IX, PTPN X, PTPN XI, PTPN XII dan PTPN XIV.
Percepatan swasembada gula nasional dilakukan untuk sejumlah tujuan, yakni menjamin ketahanan pangan nasional, menjamin ketersediaan bahan baku dan bahan penolong industri, serta mendorong perbaikan kesejahteraan petani tebu. Peningkatan produksi tebu nasional juga diharapkan beriringan dengan peningkatan produksi bioethanol berbasis tebu dalam rangka ketahanan energi, dan pelaksanaan energi bersih melalui penggunaan bahan bakar nabati (biofuel).
Kick off dihadiri pula oleh Menteri ESDM Arifin Tasrif, Kepala BPKP Muhammad Yusuf Ateh, anggota VII BPK Hendra Susanto, Wakil Menteri BUMN I Pahala Mansury, Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati, dan Bupati Kabupaten Mojokerto Ikfina Fatmawati.