REPUBLIKA.CO.ID, LVIV -- Kementerian Pertahanan Nasional Turki mengatakan bahwa sebanyak 11 kapal telah meninggalkan pelabuhan Ukraina di bawah kesepakatan ekspor biji-bijian, Rabu (12/10/2022). Pengiriman ini merupakan pengirim lanjutan dari pelabuhan Ukraina seperti yang direncanakan.
Turki, PBB, Rusia, dan Ukraina menandatangani perjanjian di Istanbul pada 22 Juli untuk melanjutkan ekspor gandum dari tiga pelabuhan Laut Hitam Ukraina. Sejak dimulainya perang Rusia-Ukraina pada Februari pengiriman ekspor gandum dihentikan sementara.
Pusat Koordinasi Gabungan dengan pejabat dari tiga negara dan PBB didirikan di Istanbul untuk mengawasi pengiriman. Sejak kapal pertama meninggalkan Ukraina berdasarkan kesepakatan pada 1 Agustus, lebih dari 300 kapal dengan lebih dari 7 juta ton produk pertanian telah meninggalkan pelabuhan.
Ketegangan Rusia-Ukraina masih berlanjut hingga kini. Awal pekan ini Rusia memborbardir sejumlah kota di Ukraina termasuk di ibu kota Kiev. Presiden Rusia Vladimir Putin menganggap serangan itu sebagai tanggapan pengeboman jembatan yang menghubungkan Rusian dan Krimea oleh Ukraina.
Akibat serangan Rusia ke kota-kota Ukraina, negara-negara kelompok 7 (G7) mengadakan pertemuan virtual dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy. Negara-negara G7 pun berkomitmen mendukung Ukraina mulai dari persenjataan hingga militer.
n ferginadirab