REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Dinas Pertanian Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat menyatakan, capaian vaksinasi penyakit mulut dan kuku (PMK) bagi ternak Sapi maupun Kerbau saat ini terus ditingkatkan, dari sebelumnya 90 ribu ekor menjadi 106 ribu ekor.
"Vaksin PMK tiap hari tetap dilaksanakan dengan target 2.000 ekor, sehingga capaian vaksinasi kita juga terus meningkat," kata Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Lombok Tengah, Taufikurahman, Rabu (12/10/2022).
Ia mengatakan, semua hewan ternak yang telah terkena wabah PMK maupun yang belum terkena, semuanya tetap bisa diberikan vaksin PMK. Sehingga pihaknya optimistis target capaian vaksinasi PMK 182 ribu ekor tersebut bisa tuntas hingga Desember 2022.
"Target tahun ini bisa tuntas untuk vaksinasi PMK," katanya.
Untuk stok vaksinasi PMK dipastikan aman, karena setelah stok berkurang petugas tetap mengajukan tambahan vaksin. Sedangkan untuk kasus PMK hingga saat ini masih nol kasus dari total kasus yang telah terjadi secara kumulatif 32 ribu ekor.
"Alhamdulillah daerah kita tetap nol kasus PMK," katanya.
Ia mengatakan, pasar hewan saat ini masih tetap dibuka untuk sementara waktu sampai dengan akhir 2022. Petugas tetap melakukan pendampingan di pasar hemat dalam rangka mengantisipasi adanya ternak sakit yang dijual di pasar hewan.
"Pasar hewan tetap dibuka dengan menerapkan protokol kesehatan PMK," katanya.
Ia juga mengimbau untuk tetap memperhatikan kebersihan kandang ternak dan melakukan penyemprotan disinfektan untuk mengantisipasi adanya wabah PMK, meskipun saat ini tidak ada kasus baru yang ditemukan.
"Kebersihan kandang ternak harus tetap diperhatikan, supaya ternak tetap sehat," katanya.