Pemkab Promosikan Batik Tulis Pamekasan di Tiga Negara
Red: Muhammad Fakhruddin
Pemkab Promosikan Batik Tulis Pamekasan di Tiga Negara (ilustrasi). | Foto: Antara/Saiful Bahri
REPUBLIKA.CO.ID,PAMEKASAN -- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pamekasan, Jawa Timur kini mulai mempersiapkan promosi batik tulis hasil kerajinan warga ke tiga negara yakni Laos, Vietnam dan Paris, melalui ajang pertunjukan fesyen.
Menurut Bupati Pamekasan Baddrut Tamam di Pemda diundang secara khusus untuk ikut serta di ajang pertunjukan fesyen di tiga negara itu, setelah mengetahui kualitas batik tulis Pamekasan pada pameran batik di Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali.
"Jadi perwakilan dari negara ini sangat tertarik, lalu mengundang Pamekasan untuk ikut serta di ajang pertunjukan fesyen yang digelar di masing-masing negara itu dalam waktu dekat ini," katanya di Pamekasan, Rabu (12/10/2022).
Bupati menjelaskan, pada pameran batik tulis Pamekasan yang digelar di kegiatan KTT G20 beberapa waktu lalu, para peserta mengaku kagum dengan batik batik tulis hasil kerajinan masyarakat Pamekasan.
Apalagi, batik tulis Pamekasan bukan hanya diukir di atas kain dan menjadi pakaian, akan tetapi juga pada kendaraan dinas di lingkungan Pemkab Pamekasan, termasuk bus yang mengangkut rombongan perajin batik dari Kabupaten Pamekasan.
"Jadi tamu dari 20 negara menyaksikan langsung bagaimana kualitas batik tulis Pamekasan. Makanya, setelah acara itu, tiga negara langsung mengundang kami, agar bisa ikut di ajang pertunjukan fesyen di negara mereka," katanya, menjelaskan.
"Bagi Pemkab Pamekasan undangan itu tentu sangat berharga, karena kami tidak hanya menunjukkan batik tulis hasil kerajinan warga Pamekasan, akan tetapi juga mempromosikan bahwa batik tulis hasil kerajinan warga Pamekasan memang sangat bagus," katanya, menambahkan.
Kabupaten Pamekasan merupakan satu dari empat kabupaten di Pulau Madura, Jawa Timur, yang sebagian warganya bergantung pada penghasilan usaha batik tulis. Perajin batik tulis di kabupaten itu tersebar di 38 sentra, dengan 933 unit usaha, dan 6.526 orang menggantungkan nasibnya pada jenis usaha kreatif ini.
Menurut data Dinas Perindustrian Kabupaten Pamekasan, usaha batik menyumbang 1-2 persen dalam sektor industri, lebih rendah dari sektor pertanian, kehutanan dan perikanan yang mencapai 35,66 persen, kemudian posisi kedua ditempati oleh sektor perdagangan besar dan eceran (19,61 persen), dan kontribusi terbesar ketiga adalah sektor konstruksi, yakni 10,12 persen.
Fokus Pamekasan untuk membantu perajin batik ini, karena selain jumlah perajin memang cukup banyak, juga dari sisi peluang pasar, batik tulis Pamekasan berpotensi akan lebih maju setelah dunia mengakui bahwa batik merupakan warisan budaya tak benda yang berasal dari Indonesia.