REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Rusia meyakini Turki secara resmi akan menawarkan diri untuk menjadi penengah dalam negosiasi dengan Ukraina. Jika Turki menjadi penengah maka negosiasi akan berlangsung di Istanbul atau Ankara.
"Turki menawarkan mediasi. Jika ada pembicaraan yang terjadi, maka kemungkinan besar akan berada di wilayah mereka, yaitu di Istanbul atau Ankara. (Presiden Recep Tayyip) Erdogan mungkin akan mengusulkan sesuatu secara resmi," kata penasihat kebijakan luar negeri Kremlin Yuri Ushakov kepada wartawan.
Turki memiliki hubungan dekat dengan Ukraina dan Rusia. Turki telah berusaha untuk menyeimbangkan hubungan dengan menolak sanksi Barat terhadap Moskow, serta mengkritik invasi Rusia dan memasok Kiev dengan drone bersenjata.
Bersama dengan PBB, pada Juli lalu Turki menengahi kesepakatan untuk membuka ekspor biji-bijian Ukraina dari pelabuhan Laut Hitam. Langkah ini menjadi satu-satunya terobosan diplomatik signifikan dalam konflik yang telah berlangsung selama delapan bulan itu.
Turki dan Rusia bekerja sama erat dalam pasokan energi. Namun mereka berselisih mengenai Suriah, Libya, dan Azerbaijan.