REPUBLIKA.CO.ID, KATALAN -- Mantan pemain Barcelona Thierry Henry dan legenda Liverpool Jamie Carragher mengkritik Barcelona karena membiarkan pertandingan penting mereka melawan Inter Milan menjadi emosional yang terlalu dini. Barcelona harus bermain imbang 3-3 melawan Inter dalam pertandingan keempat penyisihan Grup C Liga Champions di Stadion Camp Nou, Barcelona, pada Kamis (13/10) dini hari WIB.
Laga tersebut berlangsung panas dan saling kejar mengejar gol. Barcelona mencari kemenangan untuk membuka lebar peluang mereka lolos ke babak 16 besar yang membuat pertandingan berlangsung ketat dan panas. Tuan rumah unggul 1-0 pada babak pertama lewat Ousmane Dembele.
Tetapi Inter menyamakan kedudukan tak lama setelah babak kedua dimulai melalui Nicolo Barella. Tim tamu bahkan unggul 2-1 ketika Lautari Martinez mencetak gol pada menit ke-63. Blaugrana baru bisa menyamakan kedudukan 2-2 pada menit ke-81 melalui Robert Lewandowski.
Namun keadaan menjadi tegang lagi saat Robin Gosens membawa Inter unggul 3-2. Hati fan dibuat berdebar-debar dengan skor tersebut sebelum Lewandowski menyamakan kedudukan 3-3 jelang laga berakhir.
Kendati demikian, skor tersebut tetap menyulitkan Barcelona untuk lolos ke babak 16 besar. Barcelona kini akan tergantung kepada hasil pertandingan Inter Milan di dua laga berikutnya untuk bisa lolos ke babak 16 besar.
Jika Inter menang di salah satu dari dua laga berikutnya, maka dipastikan Barcelona gagal lolos dari fase grup. Raksasa Spanyol itu akan bermain di Liga Europa untuk kedua kalinya secara beruntun.
“Saya hanya ingin mengatakan sesuatu agar orang-orang mengerti. Mereka membawa permainan, Barcelona, ke permainan emosional terlalu dini. Anda tidak menjadi gila - masih 30 menit lagi - dan membuatnya seperti permainan gila," kata Henry kepada CBS pasca-pertandingan dilansir dari Dailymail.
Menurut Henry, pertandingan sangat emosional dalam 10 menit terakhir karena Barcelona ingin menjaga peluang lolos ke babak 16 besar lebih terbuka. Sejatinya Henry berharap pertandingan tersebut berlangsung biasa-biasanya tanpa tekanan dan menguras emosi.
Jamie Carragher memiliki pandangan yang sama dengan Henry. Carragher tak pernah berpikir bahwa pertandingan tersebut tentang menjaga asa lolos ke babak 16 besar namun kenyataannya tidak demikian. Carragher juga berharap sejatinya pemain seperti Sergio Busquets dan Gerard Pique sebagai sisa pemain di masa kejayaan tim mampu memberikan ketenangan kepada semua orang.
“Dan akhirnya, dorong Inter Milan kembali dan terus mempertahankan serangan dan berpikir kami membutuhkan satu gol. Saya menempatkan [diri saya] di posisi itu jika saya bermain untuk Liverpool, di Anfield. Jika Anda membutuhkan satu gol dengan setengah jam lagi, Anda akan mendukung diri Anda sendiri untuk mendapatkan satu gol. Pastikan Anda tidak kebobolan dan permainan menjadi terlalu terbuka, terlalu menyebar, dan menjadi terlalu emosional,” jelasnya.