Kamis 13 Oct 2022 12:48 WIB

Dana PMN LPEI Berkontribusi Dongkrak 8 Persen Nilai Ekspor Barang

LPEI gandeng IPB ukur indikator kontribusi LPEI terhadap ekspor dari penggunaan PMN.

Rep: Novita Intan/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) atau Indonesia Eximbank bekerja sama dengan Institut Pertanian Bogor (IPB) terkait pengukuran pengembangan ekspor nasional. Adapun pengukuran ini sebagai indikator kontribusi LPEI terhadap pengembangan ekspor nasional dari penggunaan penyertaan modal negara (PMN) yang diterima oleh lembaga yang telah tersalurkan dengan baik.
Foto: http://www.indonesiaeximbank.go.id/
Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) atau Indonesia Eximbank bekerja sama dengan Institut Pertanian Bogor (IPB) terkait pengukuran pengembangan ekspor nasional. Adapun pengukuran ini sebagai indikator kontribusi LPEI terhadap pengembangan ekspor nasional dari penggunaan penyertaan modal negara (PMN) yang diterima oleh lembaga yang telah tersalurkan dengan baik.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) atau Indonesia Eximbank bekerja sama dengan Institut Pertanian Bogor (IPB) terkait pengukuran pengembangan ekspor nasional. Adapun pengukuran ini sebagai indikator kontribusi LPEI terhadap pengembangan ekspor nasional dari penggunaan penyertaan modal negara (PMN) yang diterima oleh lembaga yang telah tersalurkan dengan baik.

Direktur Eksekutif LPEI Rijani Tirtoso mengatakan secara agregat ekonomi atas fasilitas pembiayaan, debitur dan supply chain, developmental impact ini berkontribusi sebesar delapan persen terhadap nilai ekspor barang periode Juli 2021 – Juni 2022. Adapun dampak developmental impact antara lain peningkatan produk domestik bruto (PDB) 2,48 kali dari pembiayaan yang diberikan serta penyerapan tenaga kerja atas aktivitas debitur LPEI termasuk supply chain debitur LPEI dari hulu hingga ke hilir secara total sebesar 50 orang per Rp 1 miliar.

“Dukungan PMN ini tentunya membuat LPEI memiliki tingkat permodalan yang lebih baik untuk mengatasi dinamika ekonomi dalam menjalankan mandat ke depan,” ujarnya, Kamis (13/10/2022).

Sepanjang enam bulan pertama 2022, total outstanding penjaminan (komersial dan PEN) LPEI Rp 12,4 triliun atau naik 24,5 persen, plafon asuransi Rp 17,5 triliun atau meningkat 82,3 persen, dan volume trade finance Rp 8,4 triliun atau naik 125,8 persen. Adapun rasio pembiayaan UMKM terhadap total pembiayaan pada Juni 2022 sebesar 16,9 persen. 

“Ke depannya, fokus lembaga untuk meningkatkan penyaluran pembiayaan kepada sektor UMKM dengan cara berkolaborasi dengan ekosistem ekspor,” ucapnya.

LPEI berkomitmen mendorong pelaku UMKM ekspor guna mewujudkan beyond finance, developmental impact, dan sustainability. Maka itu bukan hanya dari sisi pembiayaan, pada Juni 2022 LPEI juga melakukan kegiatan dan pendampingan coaching program for new exporters (CPNE) kepada 284 UMKM berorientasi ekspor di lima kota yaitu Semarang, Aceh, Jakarta dan Bandung.

Selain itu, terdapat fasilitas market hand holding untuk membantu pemasaran produk UMKM. Pada Juni 2022, LPEI memiliki 496 produk yang di posting pada akun Alibaba dan melakukan business matching ke Australia, Arab Saudi, Nigeria, Korea Selatan dan Inggris. Pada Juni 2022, jasa konsultasi LPEI telah melakukan capacity building kepada 12.901 petani/nelayan yang menciptakan 134 desa devisa, dan melahirkan 123 eksportir baru.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement